BOLASPORT.COM - Penyerang Persija Jakarta, Bruno Matos, menunjukkan ketajamannya sebagai penyerang tidak lama setelah berlabuh di Indonesia.
Bruno Matos memainkan peran penting bagi Persija di ajang Piala Presiden dan Piala AFC 2019.
Dalam dua ajang tersebut, pemain asal Brasil itu mampu menyumbang gelontoran gol agi Persija.
Di Piala Presiden, Bruno mencetak satu gol saat Persija mengalahkan Borneo FC 5-0 dan menahan imbang Madura United 2-2.
Saat menghadapi Borneo FC, Bruno mencetak satu gol dan satu assist bagi Ramdani Lestaluhu. Sedangkan di hadapan Madura United, Bruno menyumbangkan satu gol pada menit ke-51.
Sayang, pada pertandingan perdana Persija di Piala AFC 2019 menghadapi Becamex Binh Duong, Bruno tidak mencetak gol dan Persija hanya meraih hasil imbang 0-0.
Baca Juga : Pesan Klub Malaysia Kepada Saddil Ramdani di Timnas U-23 Indonesia
Bruno menunjukkan ketajamannya kembali kala Persija menyambangi markas Shan United di Stadion Thuwanna, Yangon, Selasa (12/3/2019).
Di laga tersebut Bruno mencetak dua gol yang mengantar Persija menang 3-1. Selain Bruno, pemain Persija lain yang juga mencetak gol adalah Steven Paulle.
Bukan mustahil dengan ketajamannya Bruno bisa menjadi idola para penggemar Persija seperti halnya Marko Simic yang lebih dulu merebut hati publik ibu kota melalui penampilan apiknya.
Menjadi idola fan Persija tentu tidak hanya sekadar membutuhkan performa apik, namun juga loyalitas yang sederhananya adalah bertahan di klub untuk waktu yang relatif lama.
Inilah sisi unik dari perjalanan karier Bruno: ia bukanlah tipe pemain yang setia dengan satu klub. Sebaliknya, rekam jejaknya menunjukkan bahwa ia adalah seorang pengembara yang gemar gonta-ganti klub.
Bruno yang kini berusia 28 tahun mengawali karier sepak bola profesionalnya pada 2009 bersama klub lokal Brasil, XV de Piracicaba.
Tidak butuh waktu lama baginya untuk mencicipi level top sepak bola Brasil. Tahun berikutnya ia bergabung dengan salah satu klub elite Negeri Samba, Palmeiras.
Sayang, tak banyak yang bisa Bruno tunjukkan di Palmeiras karena ia malah menghabiskan waktunya untuk menjalani masa peminjaman di klub lain.
Bruno tercatat sebagai pemain Palmeiras pada 2010 hingga 2014, dan selama itu pula ia dipinjamkan ke sembilan klub berbeda.
Setelahnya, Palmeiras pun ia tinggalkan untuk memulai kisah lain dalam kariernya dengan hijrah ke Eropa, tepatnya Serbia.
Di Serbia, Bruno bergabung dengan klub Novi Pazar.
Sejarah seperti terulang saat Bruno berpindah klub lagi sekitar setahun setelah menghuni Novi Pazar. Ia direkrut klub elite Serbia, Red Star Belgrade.
Bersama Red Star, lagi-lagi ia dipinjamkan. Kali ini ia dipinjamkan ke Novi Pazar yang menjadi tempatnya bernaung sebelumnya.
Pada 2017, Bruno meninggalkan Serbia untuk melanjutkan pengembaraannya ke Asia.
Negara yang dipilihnya adalah Iran di mana ia bermain untuk klub Sanat Naft Badan pada 2016-2017.
Selanjutnya ia juga sempat merasakan bermain di Bahrain pada 2017 hingga 2018 bersama Manama Club.
Sempat pulang kampung ke Brasil dan bermain untuk Juazairense, Bruno kembali ke Asia untuk bergabung dengan Selangor PKNS pada 2018 sebelum didatangkan Persija Jakarta.
Satu hal yang perlu dicatat dari karier Bruno, ia tidak pernah mencetak lebih dari sembilan gol saat bermain bagi satu klub.
Dengan empat golnya yang telah dicetak di Persija, bisakah ia terus tampil konsisten dan menunjukkan loyalitasnya hingga menjadi idola di Jakarta?
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport. com |
Komentar