BOLASPORT.COM - Asisten pelatih tim tunggal putri Indonesia, Minarti Timur, tutup mulut soal identitas pelatih kepala baru tunggal putri Indonesia.
Namun, dia punya harapan khusus kepada sosok yang akan memegang jabatan tersebut.
Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) diiindikasikan bakal mengumumkan pelatih kepala baru nomor tunggal putri setelah turnamen All England Open 2019.
Saat ini, para pemain tunggal putri berada di bawah asuhan Minarti Timur yang menjadi asisten pelatih.
Minarti berharap siapapun pelatih baru tim tunggal putri nanti bisa membawa perubahan positif.
"Siapapun pelatihnya nanti, yang penting semoga mereka membawa berkah dan memaksimalkan talenta anak-anak. Selain itu, pelatih baru nanti mudah-mudahan bisa membawa hal positif, memotivasi, dan menaikkan daya juang pemain," ucap Minarti.
Nomor tunggal putri menjadi sorotan karena prestasi yang masih tertinggal dibanding nomor-nomor lain.
Namun, tahun ini progres sudah mulai ditunjukkan tim tunggal putri.
Salah satu pemain tunggal putri Indonesia, Fitriani, menjuarai Thailand Masters pada Januari 2019.
Baca Juga : Hasil Garuda Select - Supriadi Cs Kalahkan Blackburn Rovers U-18
Kendati begitu, para penggemar bulu tangkis Indonesia berharap sektor tunggal putri Indonesia bisa mengulangi masa jaya seperti ketika Susy Susanti meraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona.
Minarti pun sadar akan kekurangan pada nomor tunggal putri.
"Kami masih tertinggal dan harus kerja ekstra keras. Kalau melihat persaingan di sektor ini, kami harus lebih kuat, berani, dan fokus. Hanya saja sekarang lebih merata dan sulit menebak juaranya," kata Minarti.
Meski nama pelatih baru nomor tunggal putri masih teka-teki, beberapa nama sempat menjadi bahan spekulasi.
Salah satunya adalah Reony Mainaky.
Reony Mainaky adalah adik dari pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, sekaligus kakak Rexy Mainaky yang kini menjabat pelatih kepala tim nasional bulu tangkis Thailand.
Reony adalah pelatih tim ganda putra Jepang sebelum menyatakan mundur jelang All England Open 2019 bergulir.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar