BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, sempat membuka asa Negeri Jiran untuk mengulang kesuksesan pada turnamen All England Open 2019.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang tak diunggulkan berhasil membuat kejutan dengan mencapai final All England Open 2019.
Namun, mereka gagal meraih gelar juara lantaran dikalahkan wakil Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Meski begitu, pencapaian fantastis Chia/Soh pada All England Open 2019 tetap layak diapresiasi.
Dilansir BolaSport.com dari The Star, keberhasilan Chia/Soh menapaki final All England Open 2019 membuat mereka kini disamakan dengan eks pasangan ganda putra Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
Koo Kien Keat/Tan Boon Heong adalah pasangan ganda putra terakhir Malaysia yang berhasil meraih gelar juara All England Open.
Duet Koo/Tan merengkuh titel prestisius itu pada tahun 2007.
Koo/Tan juga dapat dibilang sebagai pasangan ganda putra terbaik yang pernah dimiliki oleh Malaysia dalam dua dekade terakhir.
Pada eranya, Koo/Tan merupakan salah satu dari "fantastic four" ganda putra papan atas dunia bersama Markis Kido/Hendra Setiawan (Indonesia), Cai Yun/Fu Haifeng (China) dan Chung Jae-sung/Lee Yong-dae (Korea Selatan).
Baca Juga : Jadwal Swiss Open 2019 - 9 Wakil Indonesia Akan Berlaga pada Hari ke-2
Walau mulai disejajarkan dengan Koh/Tan oleh publik Negeri Jiran, Ketua Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Woong Choong Hann, justru tak menginginkan hal itu.
Setidaknya, tidak dalam waktu secepat ini.
"Aaron/Wooi Yik belum memiliki prestasi sekuat Kien Keat/Boon Heong," tutur Woong yang dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Terlalu dini jika ingin membandingkan kedua pasangan tersebut," kata Woong lagi.
Pernyataan Woong pun memang ada benarnya.
Sebab, Chia/Soh belum pernah memenangi gelar apapun, apalagi gelar turnamen mayor seperti Koo/Tan yang pernah meraih medali emas Asian Games 2006.
"Mereka (Chia/Soh) telah berkembang secara stabil sejak tahun lalu. Sekarang, mereka telah mengejutkan banyak pihak dengan performa impresif mereka dengan mencapai final All England Open 2019," ," ucap Woong.
"Mereka bermain tanpa rasa takut dan bertekad (kuat), itulah yang kami (BAM) tekankan dalam pelatihan," kata dia.
"Namun, mereka masih dalam tahap berkembang. Kami, para pelatih, akan memperbaiki skill dan kemampuan mereka, serta membimbing mereka untuk menjadi pemain yang lebih dewasa," tutur Woong.
"Semoga saat mereka lebih siap, mereka dapat memberikan hasil-hasil yang lebih baik dengan memenangkan 1-2 turnamen," ujar Woong menambahkan.
Swiss Open 2019 - Lee ZIi Jia Yakin Menang atas Jonatan Christie https://t.co/lf8EGWGhLJ
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 13, 2019
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | The Star |
Komentar