BOLASPORT.COM - Pelatih kepala tunggal putri Indonesia, Riony Mainaky, menilai skuat yang akan dia pegang per 1 April mendatang memiliki sejumlah masalah.
Salah satu yang paling krusial adalah daya juang.
Hal ini diucapkan Rionny Mainaky kepada Kompas.com yang dilansir BolaSport.com, Jumat (15/3/2019).
Kendati sudah sembilan tahun menjadi pelatih tim nasional bulu tangkis Jepang, Rionny mengaku tetap memantau perkembangan olahraga tepok bulu Indonesia, termasuk nomor tunggal putri.
Berbeda jauh dengan nomor-nomor lain, tunggal putri memang menjadi sorotan di Tanah Air karena dianggap paling tertinggal.
Kali terakhir wakil tunggal putri menyumbang gelar juara ialah dari Fitriani pada turnamen Thailand Masters 2019, Januari lalu.
Selebihnya, para wakil tunggal putri Merah Putih kerap tersingkir pada babak-babak awal turnamen.
"Kalau yang pantau saat ini, persoalan tunggal putri Indonesia lebih cenderung ke stamina, daya tahan, dan daya juang," ujar Rionny.
"Saya melihat daya juang tunggal putri Indonesia belum maksimal," tutur Rionny lagi.
Rionny Mainaky terpilih menjadi pelatih kepala tunggal putri nasional karena dianggap berhasil mengangkat prestasi tim ganda putra Negeri Sakura.
Sejak melatih di Negeri Sakura pada tahun 2010, Rionny berhasil mendongkrak peringkat dunia para anak didiknya.
Baca Juga : Rionny Mainaky Mengaku Siap Berjuang dan Berbakti untuk Indonesia
Bahkan, sebelum hengkang dari Jepang, dia berhasil menempatkan pasangan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di posisi lima besar ganda putra.
Duet Kamura/Sonoda kini berperingkat ketiga dunia, sedangkan Endo/Watanabe berada di urutan kelima.
Selain punya pengalaman melatih ganda putra, Rionny juga pernah menangani tim tunggal putra, tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran di klub Unisys.
Beberapa pemain tunggal putri yang pernah dilatih Rionny Mainaky di level klub adalah Nozomi Okuhara dan Sayaka Takahashi.
View this post on InstagramSemoga tim tunggal putri Indonesia semakin berprestasi. #badminton #pbsi #bulutangkis #rionnymainaky
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar