"Yang pertama, rajin dan disiplin dulu. Raih cita-cita dan kesempatan ini. Latihan dan istirahat harus teratur. Olimpiade sudah di ambang pintu, di depan mata," tutur Ayah dari tunggal putri, Lyanny Alessandra Mainaky ini.
Baca Juga : Swiss Open 2019 - Taklukkan Lin Dan, Anthony ke Babak Empat Besar
"Dulu saya dan Mas Sigit punya kemauan dan sudah dibuktikan medali emas ganda putra pada Olimpiade Beijing 2008 lewat pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan. Di Jepang ada Misaki (Matsutomo)/Ayaka Takahashi yang dapat emas dan Nozomi (Okuhara) yang dapat perunggu pada Olimpiade Rio 2016," tutur Rionny.
Rionny mengakui bahwa anak didiknya di Jepang sangat rajin dan penurut.
"Mereka telah membuktikan bahwa satu kata, rajin. Ini yang paling penting," ujar Rionny.
Rionny resmi bertugas sebagai tunggal putri nasional Indonesia sejak April 2019. Namun, akhir Maret dia sudah tiba di Indonesia.
View this post on InstagramSemoga tim tunggal putri Indonesia semakin berprestasi. #badminton #pbsi #bulutangkis #rionnymainaky
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar