BOLASPORT.COM - Peluang pemain naturalisasi untuk membela Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2019 mengecil karena ada aturan baru.
Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari media Vietnam, Anninhthudo.vn, Senin (18/3/2019), membuat aturan baru di cabang sepak bola putra ajang dua tahunan Asia Tenggara itu.
Filipina menetapkan bahwa setiap tim kontestan yang terdiri dari pemain berusia di bawah 22 tahun hanya dapat menyertakan dua pemain tanpa batasan umur.
Baca Juga: Ezra Walian Sosok Satu Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Akan Dicoret?
Baca Juga: Terancam Berkhianat, Antoine Griezmann Bisa Gabung ke Real Madrid
Jatah atau kuota pemain tanpa batasan atau lebih tua dari usia 22 tahun ini lebih kecil dari SEA Games edisi sebelumnya tahun 2017 di Malaysia.
Pada SEA Games 2017, jumlah pemain tanpa batasan usia atau di atas umur 22 tahun yang diperbolehkan ikut serta adalah tiga orang.
Sebetulnya, aturan awal yang ada adalah setiap tim hanya terdiri dari pemain di bawah usia 22 tahun.
Namun, Filipina melonggarkannya terkait tim mereka yang mengandalkan pemain naturalisasi sebagai tumpuan ketimbang hanya bergantung pada pemain muda lokal yang belum matang dan minim pengalaman.
Baca Juga: Masalah di Balik Loyonya Fisik Striker Asing Arema FC
Bagi Indonesia, aturan ini sekaligus menjadi kabar kurang mengenakkan bagi para pemain naturalisasi.
Bisa dibilang, hanya Ezra Walian yang tetap memiliki pintu terbuka lebar menuju Timnas U-22 Indonesia, mengingat usianya baru menginjak 21 tahun.
Padahal, pada tahun 2018 saja masih ada dua pemain naturalisasi yang menjadi andalan Timnas Indonesia senior, yaitu Stefano Lilipaly (29 tahun) dan Alberto Goncalves alias Beto (38 tahun).
Sebelumnya ada pula nama Esteban Vizcarra (32 tahun) yang sempat masuk ke skuat Timnas Indonesia untuk laga uji coba, namun pemain kelahiran Argentina itu akhirnya dicoret.
Stafano Lilipaly dan Beto tampil dalam dua ajang internasional terakhir Timnas Indonesia senior, yaitu Asian Games 2018 dan Piala AFF 2018.
Selain aturan yang ditetapkan tuan rumah Filipina, faktor lain yang menipiskan harapan para pemain naturalisasi berusia di atas 22 tahun di SEA Games 2019 adalah sikap Indra Sjafri.
Baca Juga : Sebelum Liga 1 Dihelat, Performa Persib Bandung Meningkat Drastis
Pelatih asal Sumatera Barat yang sedang menukangi Timnas U-23 Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 itu terbilang tak terlalu tertarik kepada status naturalisasi yang dimiliki seorang pemain.
Hal itu terlihat saat Indra Sjafri berbicara mengenai Ezra Walian kepada awak media pada pada awal Maret 2019.
"Yang saya tidak mau itu saya butuh penyerang, lalu saya minta ke PSSI untuk naturalisasi pemain ini dong."
"Nah, itu saya yang tidak mau. Kalau sekarang Ezra Walian sudah menjadi WNI," ucap Indra Sjafri.
"Ezra Walian sudah menjadi WNI dan punya hak untuk membela Indonesia, masalah terpilih dan tidak itu ya tergantung kualitas, bukan karena naturalisasi atau tidak, kalau dia bagus saya pakai, kalau tidak, ya saya coret," tegas Indra Sjafri.
SEA Games 2019 akan dilaksanakan di Filipina, 30 November-11 Desember 2019.
Pada SEA Games 2017, Timnas U-22 Indonesia hanya meraih medali perunggu setelah menang 3-1 atas Myanmar.
Indonesia belum pernah juara atau merebut medali emas sepak bola SEA Games sejak 2001 ketika penerapan timnas sistem umur.
Prestasi terbaik Indonesia adalah runner-up atau meraih medali perak pada SEA Games 2011 dan 2013.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar