Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terungkap Sebab di Balik Mundurnya Edy Rahmayadi dari Ketum PSSI

By Metta Rahma Melati - Senin, 25 Maret 2019 | 16:26 WIB
 Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menyampaikan permohonan maaf setelah menyampaikan pengundura
INSTAGRAM.COM/PSSI_FAI
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menyampaikan permohonan maaf setelah menyampaikan pengundura

BOLASPORT.COM - Mundurnya Edy Rahmayadi diyakini akibat adanya operasi senyap Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN).

Dalam program Mata Najwa di Trans 7 yang mengusung tema, "PSSI Bisa Apa Jilid III: Saatnya Revolusi", pada Rabu (23/1/2019), mantan wartawan olah raga, Yesayas Oktovianus, menyebut KPSN memang berniat melengserkan Edy Rahmayadi.

Tiga hari menjelang Kongres PSSI, Kamis (17/1/2019), para pemilik hak suara (voters) PSSI menggelar pertemuan rahasia di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan itu, digalang mosi tidak percaya yang ditujukan untuk Edy Rahmyadi yang menjabat Ketua Umum PSSI.

Beberapa hari menjelan kongres, Edy Rahmayadi keukeuh tak mau mundur dari jabatan.

Mungkinkah yang menggerakkan voters itu invisible hand (tanga-tangan tak kelihatan) yang merupakan kepanjangan tangan KPSN?

Yesayas mengakui KPSN memang didirikan untuk menglengserkan Edy Rahmayadi, bahkan ia menyebut nama Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono.

Sebab itu, Yesayas yang mengklaim sebagai dan sekaligus Ketua KPSN pertama yang hanya berumur sehari, memilih untuk mundur dari tim KPSN.

Saat dihubungi wartawan, Jumat (22/1/2019) malam, Yesayas Oktovianus mengaku mundurnya dia dari tim KPSN karena tidak sanggup memenuhi target melengserkan Edy Rahmayadi dari kursi Ketua Umum PSSI hanya dalam waktu satu bulan.

“Target satu bulan itu terlalu berat dan tidak masuk akal,” katanya, dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.

Mundurnya Edy Rahmayadi disebut Yesayas karena menang tidak nyaman lagi dengan adanya penangkapan demi penangkapan terhadap tersangka match fixing, di samping mosi tidak percaya yang digalang KPSN melalui voters atau Kongres PSSI du Bali. Itu seperti halnya operasi intelijen yang membuat Edy tdiak nyaman.

Akan tetapi, dihubungi terpisah, Senin (25/3/2019), Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono menampik klaim Yesayas.

Menurutnya, KPSN didirikan atas dasar rasa keprihatinan yang mendalam atas prestasi sepak bola nasional yang tidak mampu bersaing baik di tingkat regional maupun dunia, dan salah satu penyebabnya adalah maraknya match fixing.

Baca juga:

Suhendra menjelaskankan, tujuan didirikannya KPSN adalah memberantas match fixing dan melakukan perubahan terhadap PSSI ke arah yang lebih baik, demi mengembalikan PSSI ke khittah-nya pada 19 April 1930 di Yogyakarta, yakni sebagai alat perjuangan dan pemersatu bangsa serta sarana menyejajarkan diri dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju melalui prestasi sepak bola nasional.

"Bahwa dalam perjuangan ke arah PSSI yang lebih baik itu ada pihak-pihak yang menjadi korban, misalnya Ketua Umum mundur atau Plt Ketua Umum menjadi tersangka, itu konsekuensi perjuangan. Revolusi kadang-kadang memang menelan anak kandungnya sendiri,” ujar Suhendra menanggapi isu balas dendam politik karena partai yang didukungnya kalah dalam Pilkada Sumut 2018.

Suhendra pun menjawab diplomatis, "Jika saya kalah di Sumut, tapi menang di PSSI, skor jadi seri 1-1 dong. Ingat ya, di PSSI ada 30-an juta massa mengambang dan tidak di bawah penerintah, tapi di bawah FIFA, yang tadinya berada di bawah pengaruh Gubernur Edy Rahmayadi, yang salah satu partai pengusungnya adalah Gerindra, kini sudah saya netralkan, dan kemudian mendukung Pak Jokowi. Olah raga yang paling banyak penggemarnya itu sepak bola."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

BCA Super League Triathlon 2019, ajang triathlon internasional pertama di Indonesia digelar di Bali. . #triathlontraining #triathlon

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : Kompas.com
REKOMENDASI HARI INI

Piala Presiden 2024 Ajang Talenta Tanah Air Bersinar, Siap Ditempa di Kompetisi demi Tujuan Akhir Timnas Indonesia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X