BOLASPORT.COM - Insiden penembakan yang terjadi di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) meninggalkan duka bagi banyak pihak.
Salah satunya datang dari petarung bebas UFC berkebangsaan Selandia Baru, Mark Hunt.
Hunt mengaku kehilangan seorang pamannya yang menjadi korban dalam peristiwa di sebuah masjid itu.
Petarung yang pada 23 Maret lalu berusia 45 tahun, masih merasakan duka terhadap peristiwa yang merenggut salah satu anggota keluarganya.
Baca Juga : Cedera Hamstring Kambuh, Ronaldo Bisa Absen di 3 Laga Juventus
"Dukungan di sini luar biasa. Kami sendiri sampai kehilangan kata-kata. Saya tinggal di Auckland dan segera pergi ke Christchurch setelah mendengar peristiwa penembakan itu. Yang menyedihkan, saya kehilangan seorang paman saya," ucap Hunt dalam akun Facebooknya dikutip BolaSport.com dari kompas.com.
Tersangka pembunuh, Brenton Tarrant (Australia) tengah diajukan ke pengadilan dengan tuduhan pembunuhan.
Tarrant bahkan mengunggah aksi penembakan tersebut melalui siaran langsung di Facebook.
Baca Juga : Komentar Djanur Soal Performa Osvaldo Haay di Timnas U-23 Indonesia
Hunt terakhir kali naik ke arena Oktagon pada UFC Fight Night 142 di Adelaide, Australia pada Desember 2018.
Pada ajang itu, ia kalah angka menghadapi Justin Willis.
Sempat kecewa dengan manajemen UFC di bawah Dana White, Hunt sempat meminta berpisah.
Namun, dia sempat merencanakan beberapa pertarungan di bawah manajemen lainnya, Meski hingga kini masa depannya masih terkatung-katung.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar