Salah satu protes terhadap keputusan tersebut datang dari badan amal untuk cedera kepala di Inggris, Brainway.
Ketua Brainway Peter McCabe mendesak Asosisi Sepak Bola Eropa, UEFA, untuk menyelidiki kasus yang dialami Schaer dan Tabidze tersebut.
"Apa lagi yang harus terjadi agar pelaksana sepak bola menaruh perhatian serius terhadap ancaman gegar otak terhadap pemainnya?" ujar Ketua Brainway Peter McCabe.
"Berapa banyak lagi pemain yang bakal menghadapi kesehatan dan karier mereka terancam karena ketidakmampuan olahraga ini mengikuti protokolnya sendiri?
"Sederhananya, keputusan memperbolehkan Schaer kembali ke lapangan setelah menderita gegar otak itu tidak hanya sangat berbahaya, tetapi juga kelalaian tugas yang jelas.
"Komentar pemain setelah pertandingan juga sangat mengganggu dan menunjukkan kurangnya kesadaran dan pemahaman di antara para pemain.
"UEFA harus segera meluncurkan penyelidikan atas insiden ini dan menjelaskan mengapa protokol mereka tidak diikuti," tandasnya.
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Swiss (ASF-SFV) mengonfirmasi bahwa Fabian Schaer tidak akan tampil dalam pertandingan internasional berikutnya pada hari ini, Selasa, 26 Maret 2019.
Keputusan ASF-SFV meminggirkan Schaer dari laga melawan Denmark malam nanti diyakini merupakan buah dari keputusan bersama dengan tim medis Newcastle United.
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BBC.com |
Komentar