BOLASPORT.COM - PSS Sleman terus menambah pemain baru dalam menyambut kompetisi Liga 1 2019 yang sebentar lagi akan bergulir.
PSS Sleman sebagai salah satu tim promosi dari Liga 2 2018 tidak main-main dalam menyiapkan skuatnya untuk menyambut kompetisi Liga 1 2019.
Mereka merekrut beberapa pemain asing untuk mengisi skuat Elang Jawa musim ini, sebut saja Alfonso de la Cruz, Brian Ferre dan satu calon pemain asal Brasil, Guilherme Felipe de Castro atau akrab disapa Guilherme Batata.
Guilherme Batata mendapat perhatian tersendiri, setelah sang pemain pernah bermain bersama bintang Brasil lainya, Philipe Coutinho dan Neymar di Timnas Brasil U-17.
Baca Juga : Soal Status Batata, Pelatih PSS Sleman Tinggal Menunggu Keputusan Manajemen
Namun, hal itu tidak membuat PSS Sleman terlena untuk merekrutnya karena sang pemain pernah tersandung masalah akibat sikapnya yang tidak baik ketika di lapangan.
Gelandang bertahan kelahiran Uberaba, Brasil, 2 Mei 1992 ini ternyata pernah tersandung masalah di klub lamanya, Gokulam Kerala, salah satu tim kasta tertinggi Liga India.
Federasi sepak bola India, (AIFF) menghukum Batata berupa larangan bermain selama satu tahun, akibat meludadahi wasit.
Peristiwa terjadi saat Batata memperkuat timnya, Gokulam Kerala, bertanding melawan Shilong Lajong pada 22 Februari lalu.
Baca Juga : Karena Hal Ini, PSS Sleman Tidak Akan Mencari Pemain Asing Asia
Hal inilah yang membuat pemain bertinggi 1,75 meter itu diduga memutuskan untuk pergi dari klubnya dan mencoba peruntungan di Indonesia.
Selama memperkuat Gokulam Kerala, sang pemain tampil sebanyak 12 kali dan belum mencetak satu pun gol.
Di Gokulam Kerala, Guilherme Batata menggunakan kostum dengan nomor punggung delapan dan belum mempersembahkan satu pun gelar untuk timnya.
Humas PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Johanes Sugianto mengatakan, pihaknya pun masih menunggu keputusan Induk sepak bola seluruh Indonesia (PSSI) soal hukuman yang diterima Batata.
Baca Juga : Karena Hal Ini, PSS Sleman Tidak Akan Mencari Pemain Asing Asia
Dia menunggu keputusan PSSI, apakah hukuman yang diterima Batata berlaku di dunia internasional atau tidak.
"Kami masih menanti informasi dari PSSI soal hukuman yang diterima oleh pemain yang bersangkutan, apakah sanksinya berlaku secara internasional atau seperti apa," ujar Humas PT Putra Sleman Sembada selaku perusahaan yang mengelola PSS Sleman Johannes Sugianto, Kamis (21/3/2019).
Meski begitu, Guilherme Batata sudah menjalani debutnya untuk PSS Sleman saat pertandingan uji coba melawan DIY-Jateng Selection pada Sabtu (30/3/2019)
Pemain berusia 26 tahun itu pun, juga sudah menjalani serangkaian tes yang diberikan oleh pihak PSS Sleman sebelum menjadi salah satu pemain Elang Jawa.
Baca Juga : Pelatih PSS Sleman Evaluasi Tim Seusai Uji Coba Lawan Klub Lokal
Seto Nurdiantoro selaku pelatih PSS Sleman pun mengaku enggan membahas status Batata yang sedang terkena masalah.
Ia lebih melihat kualitas Batata yang dianggap memiliki teknik bermain bola yang lumayan.
"Manajemen yang tahu ya, kalau dari tim pelatih, sebenarnya sudah kami rekomendasi dari awal," ucap Seto.
"Kualitas teknik lumayan. Tapi, untuk fisik saya rasa masih kurang, karena dua minggu tidak latihan. Jadi, kami lihat dulu perkembangan ke depan seperti apa," ujar Seto
Batata sendiri bisa bermain dibeberapa posisi selain gelandang bertahan sebagai posisi utamanya.
Di antaranya adalah, dapat bermain untuk posisi sayap kiri dan juga bek kiri.
Saat ini PSS Sleman memiki tiga pemain yang berposisi sebagai bek kiri, yaitu Irsan Lestaluhu, Derry Rachman, dan Jajang Sukmara.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com, TribunJogja.com |
Komentar