BOLASPORT.COM - Impian timnas putri Indonesia untuk lolos ke Olimpiade 2020 harus kandas usai kalah 0-6 dari tuan rumah Myanmar di Stadion Manadalar Thiri, Mandalay, Myanmar, Sabtu (6/4/2019).
Ini merupakan kekalahan kedua pasukan Garuda pertiwi sebab di laga perdana, mereka juga tajluk dari India dengan skor 0-2.
Kekalahan kedua ini memastikan Timnas Putri Indonesia tersingkir dan gagal melanjutkan ke putaran ketiga babak kualifikasi Pra-Olimpiade, meski masih menyisakan satu laga melawan Nepal, 9 April 2019.
Baca Juga : Gusti Randa Akui PSSI Kurang Dana hingga Timnas Wanita U-15 Batal ke Piala AFF
Jalannya Laga
Membutuhkan kemenangan, timnas putri Indonesia justru harus kebobolan cepat pada awal-awal laga.
Myanmar sudah unggul pada menit ke-2 melalui kapten mereka Khin Mar Lar Tun.
Garuda Pertiwi kembali kebobolan pada menit ke-18 melalui gol Yee Yee Oo.
Babak pertama ditutup dengan keunggulan tuan rumah dengan 3 gol usai Wiin Theingi Tun mencetak gol pada menit ke-31.
Tidak banyak berubah pada babak kedua, timnas putri Indonesia kian merana.
Baru 4 menit babak kedua dimulai, Khin Mar Lar Tun kembali mencetak gol untuk Myanmar.
Baca Juga : Ada Utang Rp 4,5 Miliar di Balik Gelar Juara Timnas U-22 Indonesia
Dua gol tambahan diciptakan oleh Yee Yee Oo pada menit ke-65 dan 74' untuk melengkapi hat-tricknya malam itu.
Skor 6-0 untuk kemenangan tuan rumah menjadi hasil akhir pertandingan.
Berkat kemenangan ini Myanmar mengoleksi nilai 6 dari dua laga dengan selisih gol +8, sekaligus memuncaki grup A.
Pelatih kepala timnas putri, Rully Nere mengakui kalah kelas deiban dingkan dengan Myanmar.
“Saya sudah amati permainan Myanmar sebelumnya, dan benar mereka tampil kolektif, matang, dan bermain sesuai skema dan perencanaan. Pergerakan mereka dengan dan tanpa bola rapi, bahkan gol-gol yang ada semua terencana. Tapi dari enam gol yang bersarang di gawang kami, tiga di antaranya adalah kesalahan kami sendiri,” ujar Rully Nere seperti dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
“Kami kurang komunikasi, kurang tenang, grogi terlebih dahulu, dan panik. Pemain yang kami punya hanya ini, jadi kami maksimalkan untuk menutup berbagai posisi agar tidak kosong. Saat Helsya masuk, ada sedikit perubahan, tapi memang kami kalah kelas dengan mereka” tambahnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar