BOLASPORT.COM - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengaku tak mudah kala berhadapan dengan kompatriot mereka pada babak kesatu Singapore Open 2019.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil mengatasi perlawanan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso, pada babak kesatu Singapore Open 2019, Selasa (9/4/2019).
Bertanding di Singapore Indoor Stadium, Selasa (9/4/2019), Ahsan/Hendra menang dalam dua gim langsung 21-19, 21-15.
Baca Juga : Lee Chong Wei Masih Menunggu Nasibnya pada Piala Sudirman 2019
Pertemuan Ahsan/Hendra dengan Wahyu/Ade tersebut merupakan pertemuan kali pertama sepanjang karier kedua ganda putra asal Indonesia ini.
Meski menang dalam dua gim, Ahsan/Hendra mengaku memenangi laga tersebut berlangsung dengan tidak mudah.
"Hari ini enggak mudah karena ketemu dengan teman sendiri," ucap Hendra dilansir BolaSport.com dari Badmintonindonesia.org.
"Sudah sama-sama tahu polanya. Jadi, memang kami harus siap dulu dari permainan kami sendiri," imbuh Hendra.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sendiri datang sebagai ganda putra unggulan keempat pada Singapore Open 2019.
The Daddies juga menyandang status juara bertahan pada turnamen kategori BWF World Tour Super 500 tersebut.
Meski demikian, Ahsan/Hendra tak ingin terlalu jauh memikirkan target mereka pada Singapore Open 2019 kali ini.
Baca Juga : Rekap Hasil Singapore Open 2019 - 3 Wakil Indonesia ke Babak Kedua
"Kami enggak mau memikirkan untuk juara dulu, satu-satu dulu saja," ujar Ahsan.
"Karena setiap lawan kan tidak mudah, apalagi besok (11/4/2019) sudah ketemu (lawan) yang lumayan berat," tutur babah menambahkan.
Pada babak kedua Singapore Open 2019, Ahsan/Hendra bakal berjumpa dengan duet ganda putra Korea Selatan, Kim Gi-jung/Lee Yong-dae.
Pertemuan Ahsan/Hendra dengan Kim/Lee itu pun seolah bakal menjadi ajang reuni di mana kedua pasangan itu merupakan pebulu tangkis yang berasal dari satu generasi.
Laga tersebut dijadwalkan berlangsung pada Kamis (11/4/2019) di Singapore Indoor Stadium, Singapura.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar