BOLASPORT.COM - Teknologi Video Assistant Referee (VAR) mulai dipakai sejumlah negara di Asia Tenggara, tentu saja tujuannya untuk memperbaiki kualitas kompetisi dan membantu kinerja wasit sebagai pengadil di lapangan.
Sempat terjadi pro-kontra mengenai keakuratan VAR, beberapa negara tidak merasa ragu untuk tetap menggunakan teknologi tersebut pada kompetisi sepak bolanya.
VAR diciptakan untuk mengurangi keputusan-keputusan wasit yang dianggap kontroversial, terutama terkait dengan offside, handball, penalti, atau pelanggaran yang terlewat.
Beberapa negara di Eropa banyak yang setuju agar VAR dapat dipakai di kompetisi mereka masing-masing.
Jerman, Spanyol, Italia, dan Inggris (baru di turnamen domestik) menjadi beberapa negara Eropa yang telah setuju menggunakan teknologi ini.
Baca Juga : PT LIB Tutup Peluang Penggunaan Teknologi VAR untuk Liga 1 2019
Piala Dunia 2018 di Rusia menjadi turnamen internasional pertama yang memakai VAR meskipun beberapa negara peserta sempat mengeluhkan keakuratan teknologi ini.
Adapun di benua Asia, teknologi VAR mulai dipakai pada turnamen Piala Asia 2019 yang digelar di Uni Emirat Arab beberapa bulan lalu.
Sebelum Piala Asia 2019 memakai VAR, salah satu negara di Asia Tenggara, Thailand, lebih dulu menggunakan teknologi ini.
Teknologi VAR mulai dipakai negeri Gajah Putih pada kompetisi musim 2018. Thailand bahkan menjadi pengguna pertama di kawasan Asia Tenggara.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Thairat, Presiden Federasi Sepak Bola Thailand (FAT), Somyot Poomphanmuang, tertarik dengan kegunaan VAR untuk membantu kinerja wasit di lapangan.
Somyot kabarnya juga sudah berkonsultasi dengan FIFA terkait biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan teknologi tersebut dan disetujui dengan baik oleh FIFA.
Baca Juga : Hasil Lengkap Liga Spanyol - Duo Madrid Tumbang, Bilbao Ditolong VAR
Sukses menggunakan VAR, negara tetangga Thailand, Vietnam juga mengikuti jejak yang sama dengan negeri Gajah Putih itu.
Hal itu diumumkan oleh Presiden VFF, Tran Anh Tu, saat menggelar konferensi pers soal pemakaian VAR pada Liga Vietnam di Hanoi, Selasa (8/1/2019).
Hanya saja, penggunaan teknologi VAR ini hanya akan dipakai untuk pertandingan-pertandingan tertentu saja di kompetisi mereka.
"Beberapa kali saya ke Thailand menyaksikan liga di sana menggunakan VAR dan berpikir bahwa Vietnam juga bisa melakukan hal yang sama," kata Tran Anh Tu.
"Kami berpikir untuk mencoba penggunaan VAR di stadion-stadion besar seperti Hang Day, My Dinh, Thong Nhat, dan Binh Duong, dengan menggunakan banyak kamera, kualitas siaran televisi," ucap Tran Anh Tu.
Baca Juga : Liga Spanyol Akan Gunakan Teknologi VAR, Begini Alasannya
Setelah Thailand dan Vietnam, Malaysia kemudian menyusul dengan menjadi pengguna teknologi VAR berikutnya di kawasan Asia Tenggara.
VAR akan mulai dipakai untuk kompetisi Liga Super Malaysia musim 2019.
"Kami akan terus memperhatikan perkembangannya, khususnya selepas Piala Dunia, sebab biasanya komite teknis FIFA akan menerbitkan laporan salah satunya terkait VAR," ujar Kepala Komisi Wasit Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Subkhidin Mohd Salleh.
FAM sebenarnya sudah berencana menerapkan teknologi VAR untuk Liga Malaysia pada musim 2017. Namun, keputusan tersebut ditunda karena terkesan terburu-buru.
Langkah Malaysia, Thailand, dan Vietnam untuk menggunakan teknologi terkini di dunia sepak bola sayangnya tidak diikuti oleh Indonesia.
Direktur Utama Interim PT Liga Indonesia Baru (LIB), Dirk Soplanit, menyatakan bahwa pihaknya belum memikirkan penerapan teknologi video assistant referee (VAR) untuk Liga 1 2019.
Baca Juga : Pelatih Persib Bandung Bersuara Terkait VAR untuk Liga Indonesia
Dirk Soplanit mengaku bahwa pihaknya belum memikirkan jauh ke sana saat menggodok persiapan kompetisi domestik yang sebentar lagi bakal bergulir.
Padahal, pengunaan VAR dianggap mampu meminimalisir berbagai kontroversi yang terjadi.
Baru-baru ini, muncul keputusan-keputusan wasit yang memicu perdebatan.
Pertandingan perempat final Piala Presiden 2019 yang mempertemukan Persija melawan Kalteng Putra di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Kamis (28/3/2019) sempat menjadi heboh.
Pada laga ini, gol Patrich Wanggai ke gawang Persija Jakarta disahkan oleh wasit kendati terbukti menggunakan tangan.
Masih dalam pertandingan yang sama, Bruno Matos juga berdiri dalam posisi off-side sebelum mencetak gol balasan untuk Macan Kemayoran.
Di tengah kecurigaan masyarakat terhadap integritas kompetisi tanah air, lebih-lebih setelah mencuatnya kasus match-fixing, VAR bisa menjadi salah satu solusi.
Jadi, inilah alasan Indonesia harus segera memakai teknologi VAR.
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar