Apalagi setelah Matthijs de Ligt tampil gemilang mengawal pertahanan Ajax Amsterdam saat menghadapi Juventus pada leg pertama babak perempat final Liga Champions tengah pekan kemarin.
Namun, dengan taksiran harga De Ligt bisa mencapai 80-100 juta euro, Juve kelihatannya sulit bersaing dengan kekuatan keuangan Bayern Muenchen dan Barcelona.
Sejak dipromosikan ke tim utama Ajax Amsterdam pada September 2016, De Ligt terus membuat catatan sensasional.
Dalam usia 17 tahun 285 hari, dia menjadi pemain termuda di final kompetisi antarklub Eropa saat bermain di final Liga Europa 2016-2017.
Pada Maret 2018, De Ligt menjadi kapten termuda Ajax Amsterdam.
Akhir tahun lalu, dia memenangi Golden Boy award, menjadi bek pertama yang meraih anugerah untuk pemain berusia 21 tahun ke bawah yang merumput di Eropa itu.
Baca Juga : Masih Remaja, Mengapa Matthijs de Ligt Patut Dihargai Rp 957 Miliar?
Pada 13 Februari lalu, Matthijs de Ligt menjadi kapten termuda sepanjang sejarah di laga fase gugur Liga Champions.
De Ligt baru berusia 19 tahun 186 hari saat tampil menghadapi Real Madrid di babak 16 besar.
Pada akhir Februari lalu, De Ligt juga memainkan partai ke-100 untuk Ajax Amsterdam, menjadi pemain termuda Ajax yang mencapai milestone tersebut.
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | calciomercato.com |
Komentar