BOLASPORT.COM - Pemecatan Fabio Lopez setelah Piala Presiden 2019 bukan hal yang baru, sebelumnya ada empat pelatih yang rasakan nasib serupa.
Pergantian dan pelatih dalam sebuah tim memang menjadi hal yang lumrah.
Setiap jeda kompetisi, tim-tim selalu melakukan evaluasi dan mencari pelatih baru jika diperlukan untuk memperkuat tim.
Performa buruk dan rentetan hasil kurang maksimal kerap menjadi penghakiman untuk menyudahi kontrak pelatih.
Baca Juga : Umuh Muchtar Ungkap Tenggat Kedatangan Pemain Asing Baru Persib
Tren serupa juga ada di persepakbolaan Indonesia. Bahkan, lebih kejam lagi, turnamen pramusim bisa menjadi penentuan nasib bagi pelatih di Indonesia.
Sejak Piala Presiden 2015 hingga 2019, telah banyak pelatih yang dipecat karena tak mampu mengangkat prestasi tim.
Beberapa di antaranya bahkan memiliki reputasi besar kala menjadi pemain atau melatih di tim lain.
Selain itu, ada juga pelatih-pelatih yang memutuskan untuk mengundurkan diri karena beberapa pertimbangan.
Berikut BolaSport.com telah merangkum pelatih-pelatih yang kehilangan pekerjaan, baik mundur atau dipecat, selepas Piala Presiden:
1. RAHMAD DARMAWAN (PERSIJA JAKARTA)
Rahmad Darmawan (RD) pernah tiga kali melatih Persija Jakarta.
Yang pertama pada 2006, kemudian pada 2010-2011, dan terakhir 2014-2015.
Pada masa bakti yang ketiga, Rahmad Darmawan memutuskan untuk mengundurkan diri dari Persija setelah gelaran Piala Presiden 2015.
"Sudah dua minggu lalu RD berkomunikasi untuk pamit mencari peruntungan baru. Kabarnya di negeri tetangga. Piala Presiden kemarin jadi terkahir yang ia tangani," kata bos Persija Ferry Paulus.
Selepas dari Persija Rahmad memang hengkang ke Liga Malaysia menangani T-Team (Terengganu FC).
Sementara kursi pelatih Persija diambil alih oleh Bambang Nurdiansyah selepas ditinggal Rahmad Darmawan.
2. WIDODO CAHYONO PUTRO (SRIWIJAYA FC)
Widodo Cahyono Putro mengalami nasib kurang baik ketika menangani Sriwijaya FC medio 2016-2017.
Mantan pemain tim nasional Indonesia itu dipecat setelah Sriwijaya FC gagal menapaki semifinal Piala Presiden 2017.
Sriwijaya harus menyerah 0-1 dari Arema FC di babak 8 besar.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada manajemen Sriwijaya FC yang telah memercayai saya selama ini. Inilah sepakbola, keputusan seperti harus kita pahami," ucap Widodo usai dipecat Sriwijaya FC.
Widodo kemudian bergabung dengan Bali United selepas meninggalkan Sriwijaya FC.
Sementara itu Osvaldo Lessa ditunjuk sebagai suksesor pelatih Laskar Wong Kito.
Baca Juga : Sabet Gelar Pemain Muda Terbaik, Irfan Jaya Ungkap Peran Bonek
3. GOMES DE OLIVEIRA (MADURA UNITED)
Karena hasil buruk di dua ajang pramusim, Piala Presiden 2018 dan Piala Gubernur Kaltim 2018, Gomes de Oliveira harus kehilangan pekerjaannya sebagai pelatih Madura United.
Madura United hanya sampai babak 8 besar di Piala Presiden 2018.
Kemudian di Piala Gubernur Kaltim, Laskar Sape Kerrab malah harus tersingkir di fase grup.
Dua catatan buruk itu seolah menghapus jasa Gomes yang membawa Madura United jadi tim papan atas di Liga 1 2017.
Pelatih asal Brasil itu kembali ke Madura United pada pertengahan musim 2018 sebelum akhirnya dipecat lagi pada akhir tahun lalu.
Saat ini Gomes de Oliveira menjadi nakhoda tim promosi Liga 1 2019, Kalteng Putra.
4. SUBANGKIT (PSIS SEMARANG)
Nasib paling tragis barangkali dialami oleh Subangkit kala menangani PSIS Semarang pada 2017.
Pelatih asal Pasuruan, Jawa Timur, itu sukses membawa PSIS promosi dari Liga 2 2017 ke Liga 1 2018.
Akan tetapi, Subangkit tiba-tiba dipecat setelah PSIS melakukan evaluasi setelah Piala Presiden 2018.
Ironisnya pemecatan tersebut terjadi beberapa pekan sebelum Liga 1 2018 bergulir.
”Seharusnya pemberitahuan sejak jauh hari sebelum kompetisi, jadi saya memiliki banyak waktu untuk komunikasi dengan tim baru,” ucap Subangkit.
”Saya pikir ini karena mereka menilai tidak ada progres selama pramusim,” katanya lagi.
Baca Juga : Profil Suleyman Muhadow, Pemain Turkmenistan yang Dirumorkan Bakal Gabung Persib
5. FABIO LOPEZ (BORNEO FC)
Pelatih asal Italia, Fabio Lopez, menjadi korban teranyar dari ganasnya turnamen pramusim di Indonesia.
Eks juru taktik tim akademi AS Roma itu dipecat oleh Borneo FC setelah gagal total di Piala Presiden 2019.
Laskar Pesut Etam, julukan Borneo FC, tak mampu mencetak gol atau pun poin di fase grup turnamen tersebut.
Alhasil, Lopez harus kehilangan posisinya sebagai pelatih beberapa pekan menjelang Liga 1 2019.
"Terhitung sejak hari ini, kami sepakat untuk mengakhiri kerjasama. Keputusan ini diambil untuk membuat Borneo FC lebih baik lagi ke depannya," kata pemilik Borneo FC, Nabil Husein.
Hingga kini Borneo FC masih belum memiliki sosok pelatih pengganti Fabio Lopez.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar