BOLASPORT.COM - Inkonsistensi performa tim ganda putri Indonesia diakui sang pelatih kepala, Eng Hian, masih belum bisa sepenuhnya teratasi.
Untuk menyiasati problema tersebut, Eng Hian pun kerap melakukan perombakan pasangan.
Selain mencari formula pasangan ganda putri terbaik, aksi tersebut dilakoni demi melakukan penyegaran dan menghilangkan rasa jenuh di antara para pemain.
Terlebih persaingan ganda putri saat ini juga bisa dibilang ketat menyusul kebangkitan skuat bulu tangkis Jepang.
Namun, Eng Hian menilai rasa jenuh bisa tidak ada andai setiap pemain mampu menerapkan pola pikir alias mindset mengejar prestasi.
"Memang capek. Semua juga capek, apalagi buat Ketut/Rizki (Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta) yang saya tuntut untuk menunjukkan performa pada sejumlah turnamen," ucap Eng Hian yang dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Tuntutan itu ada alasannya, mau kejar peringkat dunia untuk Olimpiade. Dari awal sudah komitmen dan ada konsekuensi," kata Eng Hian.
"Namanya jenuh, ya pasti jenuh, kalau mereka berpikir untuk mengejar prestasi, seharusnya tidak ada jenuhnya. Ini yang masih terus saya gali, Rizki terutama. Waktu sama Della (Destiara Haris) juga naik turun, sama Ketut pun begitu, masih naik-turun. Kalau lagi bagus bisa bagus sekali, kalau turun, turun sekali," tutur dia lagi.
Baca Juga : 3 Hal Ini Diakui Lee Zii Jia Jadi Penyebab Penurunan Performanya
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar