BOLASPORT.COM - Ajang ONE: Roots Of Honor di Mall of Asia Arena, Manila, Jumat (12/4/2019), menampilkan banyak kejutan bagi para penonton di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Dua gelar juara dunia dipertaruhkan pada malam itu, serta pertandingan terakhir untuk tiket ke babak semifinal dari ONE Flyweight World Grand Prix.
Berikut ini BolaSport.com menampilkan empat pelajaran penting dari ajang ONE: Roots of Honor di Filipina:
1. "The Situ-Asian" Menyajikan Penampilan Terbaik
Juara dunia ONE Featherweight, Martin "The Situ-Asian" Nguyen berhasil mempertahankan gelarnya melawan petarung legendaris Mongolia, Narantungalag Jadambaa.
Martin Nguyen sempat menorehkan sejarah sebagai pria pertama yang meraih dua sabuk juara dalam dua divisi berbeda pada tahun 2017.
Baca Juga : Debut Atlet MMA Legendaris Jepang dalam Ajang ONE Championship di Jakarta
Namun, saat ini Martin fokus untuk berada dalam divisi berdasarkan berat badan alaminya yang mengantarkan kepada sebuah penampilan fenomenal pada Jumat lalu.
Martin Nguyen menyarangkan sebuah tendangan lutut ke arah kepala Narantungalag yang membuktikan bahwa Martin memiliki kemampuan untuk berkembang sebagai seorang atlet bela diri.
Sebelum pertandingan ini, Martin Nguyen masuk ke kamp pelatihan Hard Knocks 365, yang pernah membawa atlet juara dunia ONE lainnya, Aung La N Sang, ke tingkatan yang lebih bagus.
2. Joshua Pacio Tampil Yakin
Sebelum pertandingan utama antara Martin dan Narantungalag, Joshua "The Passion" Pacio mencuri perhatian di kandangnya sendiri.
Joshua menciptakan sebuah KO spektakuler pada ronde keempat untuk mengalahkan Yosuke "The Ninja" Saruta yang gagal mempertahankan gelar juara dunia ONE Strawweight.
Baca Juga : Eko Roni Saputra: Tak Ada Benjol Kan di Muka Saya, Sayang?
Pada pertandingan sebelumnya, Yosuke merebut sabuk emas itu dari tangan Joshua melalui split decision dari para juri.
Akan tetapi, karena perbedaan skornya sangat tipis, CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, segera mengumumkan pertandingan ulang antara Joshua dan Yosuke untuk menentukan siapa yang terbaik.
Baca Juga : Tak Puas dengan Keputusan Wasit, Dwi Ani Retno Wulan Ingin Laga Ulang
Atlet yang berlatih di Team Lakay ini melepaskan tendangan ke arah kepala yang berubah menjadi serangan lutut yang membuat Yosuke jatuh ke atas kanvas.
Saat Yosuke jatuh, seketika para penonton di Mall of Asia Arena berteriak untuk merayakan kemenangan Joshua.
3. Teknik Submission Andalan Leandro Issa
Seorang atlet Brazilian Jiu-jitsu kelas dunia, Leandro "Brodinho" Issa, menunjukkan aksi terbaiknya ketika bertanding melawan Fu Chang Xin di divisi catchweight.
Leandro langsung melakukan takedown beberapa saat setelah pertandingan dimulai.
Momen tersebut tidak disangka oleh Fu Chang Xin.
Baca Juga : Eko Roni Saputra Minta Didoakan, Sang Anak Tunjukkan Gerakan Jari Unik
"Brodinho" menyarangkan kuncian armbar yang rapat dan menekan lawannya.
Namun, seperti layaknya pasir hisap, setiap usaha Fu untuk melepaskan diri hanya membawanya lebih jauh ke dalam kuncian Leandro.
Atlet asal Brasil ini mengambil keuntungan dari usaha Fu untuk melepaskan diri dan berganti posisi ke triangle armbar, yang akhirnya membuat sang lawan menyerah.
4. Jangan Bertukar Pukulan dengan "Braddock"
Atlet kickboxing unggulan dari Brasil, Anderson "Braddock" Silva, berhadapan dengan atlet terbaik Australia, Andre "The Giant" Meunier, dalam ajang divisi heavyweight di kickboxing.
Penampilan debut Anderson Silva dalam ONE Super Series menjadi perhatian para penghuni divisi heavyweight.
Baca Juga : Nurdila, Istri Eko Roni Saputra yang Ingin Dijadikan Pacar oleh Banyak Pria
Anderson dengan cepat memperhitungkan pergerakan lawannya dan mengambil keuntungan.
Sebuah pukulan kanan dari Anderson mengakhiri perlawanan "The Giant" dengan cepat.
Dengan hasil ini, siapa pun yang akan melawan "Braddock" harus tetap mengingat pesannya: "Jangan berkedip."
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | onefc.com |
Komentar