BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra Korea Selatan, Lee Yong-dae, mengaku semakin termotivasi dengan kebangkitan pasangan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Duet Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan baru saja membuat kejutan dengan menjuarai turnamen All England Open 2019 pada usia yang tak lagi muda.
Turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu merupakan salah satu turnamen dalam kalender kompetisi BWF tahun ini yang masuk ke dalam kategori World Tour Super 1000.
Artinya, banyak pebulu tangkis elite dunia yang turun pada turnamen tersebut.
Namun, Ahsan/Hendra mampu membuktikan diri bahwa mereka belum "habis", termasuk saat salah satu dari mereka sedang tidak dalam kondisi 100 persen fit.
Baca Juga : Messi Ucapkan 3 Kalimat Usai Barcelona Bantai Man United di Liga Champions
Baca Juga : Cucho Hernandez, Bintang 19 Tahun di Tim Posisi Ke-20 Liga Spanyol
Ya, saat melakoni laga final kontra Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia, Hendra tengah dibebat cedera betis kanan.
Cedera itu didapat Hendra ketika menjalani pertandingan semifinal sehari sebelumnya.
Meski begitu, Hendra mampu mengatasi segala kendalanya dan bersama Ahsan menjuarai All England Open 2019 untuk kali kedua.
Melihat hal tersebut, Lee Yong-dae pun merasa semakin termotivasi.
Apalagi, Ahsan/Hendra dan Lee Yong-dae adalah pebulu tangkis yang berada dalam satu generasi yang sama.
Baca Juga : Tim Fisio Tak Dampingi Pemain, BAM: Memang Ada Pemotongan Anggaran
"Ahsan dan Hendra telah menampilkan performa terbaik sejak masa muda mereka," ucap Lee yang dilansir BolaSport.com dari laman BWF.
"Mereka memiliki banyak pengalaman. Menurut saya, dengan itulah mereka mampu tampil sangat baik baru-baru ini," kata dia melanjutkan.
Lee Yong-dae yang saat ini bertandem dengan Kim Gi-jung pun bertekad mengambil pelajaran dari kesuksesan comeback Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, meski hal itu diakuinya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
"Saya juga dapat belajar dari penampilan mereka dan terus berkompetisi dengan pemikiran bahwa (saya) masih mampu meraih gelar-gelar besar," ucap Lee.
"Pertama, yang paling penting adalah meningkatkan stamina saya di lapangan. Kedua, membangun kewaspadaan dalam kompetisi yang saya ikuti. Dan yang paling penting bagi saya adalah mengikuti sebanyak mungkin berbagai turnamen," ucap dia lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar