BOLASPORT.COM - Sosok pebulu tangkis Cheam June Wei sepertinya akan menjadi bibit unggul baru Malaysia pada nomor tunggal putra.
Malaysia saat ini tengah menghadapi masa sulit pada nomor tunggal putra menyusul penyakit kanker hidung stadium awal yang diidap Lee Chong Wei serta masalah personal Lee Zii Jia.
Gara-gara dua hal tersebut, praktis nomor tunggal putra tak lagi bisa menjadi tumpuan prestasi bagi bulu tangkis Malaysia.
Padahal, sebelumnya Lee Chong Wei adalah andalan utama skuat tepok bulu Negeri Jiran untuk mendulang gelar juara.
Pun demikian dengan Lee Zii Jia yang sempat digadang-gadang bakal jadi penerus Lee Chong Wei setelah mengalahkan salah satu pemain elite, Chou Tien Chen, pada final Taiwan Open 2019.
Meski tengah dilanda kemunduran prestasi, tim tunggal putra Malaysia kini telah memiliki harapan baru di dalam diri Cheam June Wei.
Pemain berperingkat ke-82 dunia tersebut mampu mencuri perhatian setelah mengalahkan Lu Guangzu (China) pada Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2019 di Hong Kong, Maret lalu.
Tak hanya itu, Cheam juga sempat menyulitkan Kanta Tsuneyama (Jepang) sebelum akhirnya kalah dalam permainan tiga gim pada ajang yang kini dikenal dengan nama Tong Yun Kai Cup.
Hal tersebut tentu menjadi kejutan tersendiri bagi Malaysia mengingat Lu Guangzu sudah berperingkat ke-19 dunia, sedangkan Kanta Tsuneyama merupakan pemain nomor 11 dunia.
Baca Juga : Lee Zii Jia Tak Masuk Skuat Malaysia pada Kejuaraan Asia 2019
Sebelumnya, Cheam juga bisa bermain rubber game saat menjumpai pemain legendaris China, Lin Dan, pada Thailand Masters 2019.
Peningkatan grafik performa inilah yang kemudian membuat Cheam kian percaya diri.
Cheam pun kini bertekad untuk semakin meningkatkan permainannya agar mampu bersaing dengan pemain papan atas.
"Saya bisa memberikan perlawanan bagus melawan para pemain top lain, tetapi saya selalu gagal menang. Jadi, sekarang saya meningkatkan stamina dan kekuatan saya," ucap Cheam yang dilansir BolaSport.com dari The Star.
Cheam June Wei sebenarnya berada dalam satu angkatan generasi dengan Lu Guangzu dan Kanta Tsuneyama.
Hanya, cedera lutut dan punggung yang mendera Cheam sekitar 3 tahun lalu memaksa dia absen lama.
"Saya juga satu angkatan dengan Guangzu dan Tsuneyama, tetapi akibat cedera lutut dan punggung saya pada tahun 2016-2017, saya kehilangan banyak waktu untuk berkompetisi," tutur Cheam.
Baca Juga : Pelatih Marcus/Kevin Sebut Ada Pergeseran pada Peta Kekuatan Ganda Putra Dunia
Menurut Cheam, absen dari berbagai turnamen karena dibekap cedera menjadi jurang pemisah paling besar yang membuat dia tertinggal dari Lu dan Tsuneyama.
Dia menilai, baik Lu maupun Tsuneyama, banyak mendapatkan pengalaman dan membangun mental dari berbagai turnamen yang telah diikuti.
"Saat saya banyak melewatkan kompetisi, mereka banyak bermain pada berbagai turnamen, jadi mereka mendapat pengalaman yang lebih banyak dalam masa itu," kata Cheam.
"Bermain pada banyak turnamen, mereka juga semakin baik mengontrol emosi di lapangan. Jadi, sekarang, saya sedang berusaha mengejar mereka dan mencapai level mereka," kata dia lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | The Star |
Komentar