BOLASPORT.com - Liga Champions dan Liga Europa 2018-2019 segera memasuki babak semifinal.
Barcelona (Spanyol), Liverpool (Inggris), Ajax Amsterdam (Belanda) dan Tottenham Hotspur (Inggris) akan bersaing untuk menjadi juara di Liga Champions musim ini.
Sementara, di ajang Liga Europa hanya tersisa Eintracht Frankfurt (Jerman), Valencia (Spanyol), serta dua klub Inggris, Chelsea dan Arsenal yang memiliki asa menjadi yang terbaik.
Hal yang menarik dari dua ajang tersebut ialah situasi serupa yang berkenaan dengan dua klub asal London Utara, Tottenham Hotspur dan Arsenal.
Baca Juga : Manchester City Vs Tottenham - Ketat dan Selalu Selisih Satu Gol
Dari keempat semifinalis Liga Champions, tiga klub yakni Barcelona, Liverpool dan Ajax Amsterdam adalah klub yang berhak memasang Badge of Honour di jersey mereka.
Barcelona dan Liverpool yang akan bersua di semifinal, sama-sama sedang merajut mimpi untuk meraih gelar keenam di Liga Champions.
Sementara, Ajax sudah punya empat trofi Si Kuping Besar di mana tiga gelar pertama klub asal Amsterdam tersebut diraih secara beruntun yakni pada 1971-1973.
Tiga gelar beruntun menjadikan Ajax Amsterdam juga berhak menyandang predikat Badge of Honour bersanding dengan Real Madrid, AC Milan, Bayern Muenchen, juga Barcelona dan Liverpool.
Sementara, prestasi terbaik Tottenham Hotspur sebelumnya ialah menembus semifinal pada 1961-1962. Kala itu mimpi Spurs untuk menjadi juara kandas di tangan Benfica.
Baca Juga : Arsenal Petik Buah Usai Hentikan Rezim 22 Tahun Arsene Wenger
Situasi mirip terjadi di Liga Europa musim 2018-2019.
Baik Eintracht Frankfurt, Valencia, dan Chelsea sama-sama pernah satu kali menjadi kampiun di ajang ini.
Pada tahun 1980, kala kompetisi masih bertajuk Piala UEFA dan memainkan laga home and away untuk partai final, Eintracht Frankfurt berhasil menjadi juara usai menang atas kompatriot asal Jerman lainnya, Borussia Monchengladbach.
Kalah 2-3 di leg pertama di kandang lawan, Eintracht Frankfurt akhirnya berpesta usai menang 1-0 saat menjamu Borussia Monchengladbach di leg kedua final.
Agresivitas gol tandang menjadi penentu untuk Eintracht Frankfurt keluar sebagai juara pada final 1980 tersebut.
Sementara, baik Valencia dan Chelsea berhasil merebut titel juara di ajang ini saat dua klub tersebut dibesut Rafael Benitez.
Baca Juga : Mampu Singkirkan Napoli, Bukti Arsenal Tidak Gugup di Kompetisi Eropa
Valencia mengalahkan Marseille (Prancis) di final musim 2003-2004.
Duel final antara Valencia dan Marseille kala itu dipimpin wasit legendaris asal Italia, Piereluigi Collina dan digelar di Ullevi Stadium, Gottenburg.
Laga tersebut berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Valencia.
Magis Rafael Benitez dirasakan Chelsea di Liga Europa musim 2012-2013.
Kemenangan 2-1 atas Benfica (Portugal) pada final di Amsterdam Arena menghantarkan Chelsea menjadi juara.
Sementara, prestasi terbaik Arsenal di ajang ini adalah pada 2000. Kala itu Arsenal berhasil meluncur hingga babak pamungkas.
Namun, final yang digelar di kota Copenhagen, Denmark itu menjadi kenangan pahit bagi Arsenal.
Arsenal takluk dari wakil Turki, Galatasaray lewat drama adu penalti.
Menarik untuk ditunggu, apakah dua klub London Utara, The Lilywhites dan The Gunners bisa menapakkkan kaki di babak final yang akan digelar di Madrid-Spanyol (Liga Champions) atau di Baku-Azerbaijan (Liga Europa) ?
Mungkinkah dua klub London Utara tersebut bisa menorehkan sejarah dengan sama-sama meraih gelar pertama mereka di Liga Champions maupun Liga Europa secara bersamaan musim ini?
Tentu tak ada yang mustahil bila semesta mendukung.
Akan menjadi pesta besar luar biasa yang akan hadir di London Utara pada penghujung musim 2018-2019.
Namun, sebelum semua itu terjadi, yang jelas Ajax Amsterdam sudah menunggu untuk Tottenham Hotspur di Liga Champions dan Valencia untuk Arsenal di Liga Europa.
Akankah sejarah tercipta???
#RinganJari
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar