BOLASPORT.COM - Jelang akhir musim ini, Atalanta punya dua misi khusus yaitu mendapatkan tiket ke Liga Champions dan memenangi gelar Coppa Italia.
Pada laga semifinal Coppa Italia musim ini, Atalanta berhasil mengalahkan Fiorentina dengan agregat skor 5-4 dan lolos ke partai puncak.
Ini akan menjadi final Coppa Italia keempat bagi Atalanta. Sebelumnya mereka menang pada edisi 1962-1963 dan dua kali jadi runner-up (1986–87, 1995–96).
Pada partai puncak nanti, Atalanta sudah ditunggu oleh Lazio yang berhasil menyingkirkan AC Milan.
Baca Juga : Piala Presiden: Sebuah Melodi Agar Musik Sepak Bola Indonesia Terdengar
Musim ini memang bisa dibilang musim yang sangat menakjubkan bagi Atalanta.
Musim lalu mereka finis di posisi ketujuh, meski begitu mereka gagal tampil di Eropa musim ini karena kalah dalam laga play-off Liga Europa.
Hal ini membuat skuat asuhan Gian Piero Gasperini bisa fokus dalam kompetisi domestik.
Dalam perjalanan menuju final Coppa Italia, Atalanta berhasil menyingkirkan tim-tim besar seperti Cagliari, Juventus, hingga Fiorentina.
Tak hanya di Coppa Italia, pada ajang Serie A Atalanta juga bersinar. Saat ini mereka menampati pos kelima klasemen dengan poin 56, sama seperti koleksi AC Milan di pos keempat.
Dengan lima laga tersisa, impian Atalanta untuk lolos ke Liga Champions musim depan belum sirna.
Salah satu modal utama mereka adalah daya serang yang sangat eksplosif. Mereka kini sudah mencetak 66 gol, yang terbaik kedua di Italia setelah Juventus (67 gol).
Duvan Zapata menyumbang 26 gol dan Alenjandro 'Papu' Gomez sebagai pembuat serangan mengoleksi 9 gol.
Josip Ilicic menjadi kekuatan dari lini kedua dengan torehan 11 gol meski sempat cedera di awal musim.
"Atalanta adalah imitasi kecil Ajax," tulis Giancarlo Rinaldi dalam kolomnya di Football Italia soal Atalanta musim ini.
Baca Juga : 3 Cara Agar Barcelona Juara Liga Spanyol Pekan Ini, Kalah Juga Bisa
Rinaldi mengatakan bahwa Atalanta adalah tim yang akan sulit dilawan oleh siapa pun musim ini.
"Ini adalah unit dan tim yang ketika sedang nyetel akan sulit dilawan oleh siapa saja."
"Mereka terus menekan, menentukan tempo, dan tak pernah melepaskan hal tersebut."
"Tim ini mungkin bukan Ajax, tetapi ini bukan imitasi yang buruk," tulis Rinaldi.
Di sini Rinaldi menggambarkan bagaimana meski Ajax adalah tim yang tak diperhitungkan tetapi mampu membungkam Real Madrid dan Juventus di Liga Champions dengan permainan mereka.
Hal yang sama terjadi di Atalanta, meski di awal musim tak begitu diperhitungkan kini mereka menjelma menjadi tim menakutkan.
Trofi Coppa Italia dan tiket ke Liga Champions musim depan bisa menjadi bukti bagaimana Atalanta musim ini begitu gemilang.
Baca Juga : Akan Ada 3 Tim Madrid di Liga Champions Musim Depan?
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | football italia |
Komentar