Wasit selanjutnya menambah poin untuk Kevin/Marcus.
Kamura/Sonoda mengajukan protes, namun wasit mengatakan ia tidak melihat bahwa bola mengenai badan Marcus dan hakim garis menyatakan bola jatuh di luar lapangan. Keputusan wasit adalah mutlak dan tidak dapat ditarik kembali.
Kejadian ini tampaknya mempengaruhi penampilan Kamura/Sonoda. Marcus/Kevin terus melaju dan akhirnya merebut tiket final.
"Pada gim pertama, mereka start-nya lebih siap dari kami, kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Waktu awal-awal gim kedua pun kami masih berusaha keluar dari tekanan itu dan akhirnya kami bisa membalikkan tekanan ke lawan," kata Kevin seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Pada gim ketiga, permainan masih ramai terus dan tadi kami hoki juga karena sebenarnya memang fault, kena badan koh Sinyo (Marcus), tetap wasit tidak bisa mengubah keputusan," ucap Kevin.
Baca Juga : Rekor Pertemuan Marcus/Kevin Vs Kamura/Sonoda Jelang Semifinal Kejuaraan Asia 2019
Marcus mengakui bahwa pertemuan dengan Kamura/Sonoda selalu ramai dan perolehan poinnya selalu ketat.
"Tetapi, sepertinya mereka hilang konsentrasi setelah kejadian touch itu. Namun pada gim ketiga, walau poinnya jauh, kami cari poinnya tidak gampang," ujar Marcus.
Marcus/Kevin masih menanti calon lawan mereka pada babak final, antara pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, atau Kang Min-hyuk/Kim Won-ho (Korea Selatan).
"Siapa pun yang bisa ke final pasti bagus mainnya, nggak mungkin mereka mau kalah begitu saja. Siapa saja lawan kami di final besok, kami harus siap," kata Marcus soal laga final.
Masih ada satu wakil Indonesia yang akan memperebutkan tiket final yaitu pasangan ganda putri, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta yang akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar