BOLASPORT.COM - Suporter Persis Solo yang mengatasnamakan Pasoepati Garis Keras menuntut kejelasan manajemen Laskar Samber Nyawa untuk serius menatap Liga 2 2019.
Mereka kecewa dengan manajemen Persis Solo yang selalu mengobral janji untuk bisa naik kasta ke Liga 1, namun justru selalu gagal.
Lewat akun Instagram Pasoepati garis keras, mereka menuliskan sejumlah tuntutan yang harus dipenuhi oleh manajemen Persis.
Baca Juga : Makan Konate Sebut Kompetisi Liga 1 2019 Bakal Berat untuk Arema FC
"Musim ini target apa manajemen Persis Solo? Target Liga 1 ? janji atau bukti? jika janji dan omong kosong sudah bosan kami dengar 3 tahun dengan kepengurusan yang baru, yang di awal musim selalu mengatakan target Liga 1. Jika bukti, bukti apa selama tiga tahun mengurus kebanggaan Pasoepati dan masyarakat Solo?."
"Manajemen Persis harus ada iktikad untuk mengajak duduk bersama dengan suporter, membuat nota kesepahaman, mau dibawa ke mana tim kebanggaan kami musim ini? Suatu sikap di mana 3 tahun terakhir selalu dibuahi dengan janji, dan harapan tidak pasti,"
"Di akhir musim hanya ada kata maaf tanpa berani mengambil sikap mundur, karena selalu gagal membawa tim ini terbang lebih tinggi. Persis selamanya, bukan selamanya dimanfaatkan atas nama cinta. Salam Hormat #Pasoepatigariskeras," tulisnya.
Saat ini sejumlah tim kontestan Liga 2 seperti klub tetangga, yakni PSIM Yogyakarta juga tengah serius untuk bisa naik kasta.
Datangnya investor baru asal Semarang, Bambang Susanto membuat tim berjulukan Laskar Mataram membeli sejumlah pemain bintang.
Dalam persiapan menatap Liga 2 2019, Persis juga sudah melakukan rangkaian uji coba.
Baca Juga : Arema FC Tantang Klub Lokal Sebelum Laga Uji Coba Kontra PSIS Semarang
Uji coba terbaru dilakukan Persis dengan menghadapi Persik Kediri.
Bermain di Stadion Brawijiaya, Kediri, Persis berhasil menang 2-1 atas Persik.
Namun, hubungan harmonis antara Persik Kediri dengan Persis Solo harus ternodai sejumlah oknum yang membuat ricuh laga tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar