BOLASPORT.COM - Home United punya pemain muda potensial yang wajib diwaspadai PSM Makassar pada lanjutan fase Grup H Piala AFC 2019. Dia adalah Adam Swandi, pemain muda terbaik Liga Singapura musim 2018.
Home United akan dijamu PSM Makassar pada matchday kelima fase grup di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa (30/4/2019).
Dari catatan Soccerway, Adam Swandi selalu mencatat penampilan penuh bersama Home United pada empat laga penyisihan grup sebelumnya kontra PSM, dua kali lawan Lao Toyota, dan Kaya FC.
Catatan di kompetisi domestik lebih istimewa lagi yakni selalu tampil sebagai starter pada delapan laga awal kompetisi dengan mencetak tiga gol.
Sayangnya, penampilan apik pemain kelahiran 1996 itu belum berbanding lurus dengan performa Home United sejauh ini.
The Protectors saat ini masih tertahan di peringkat keenam Singapore Premier League (SPL) atau Liga Utama Singapura musim 2019.
Baca Juga : Piala AFC - Mengulik Lao Toyota dari Kapten Mereka Kazuo Honma
Juma'at Jantan Cs mengawali musim kurang baik dengan hanya mencatat tiga kemenangan, sekali imbang, dan empat kali kalah, dengan torehan 12 poin.
Sebuah catatan sedikit mengkhawatirkan buat klub sebesar Home United yang sejak musim 2004 selalu berhasil mengakhiri kompetisi di papan atas.
Baca Juga : Tentang Stadion Panaad, Kandang Dua Klub Filipina di Piala AFC
Melempem di liga, Home United juga punya masalah start di Piala AFC 2019 dengan hanya meraih satu poin pada dua pertandingan awal.
Yakni hanya bisa main imbang 1-1 saat menjamu PSM, lalu kalah telak 0-4 dari tuan rumah Kaya FC pada matchday kedua Piala AFC.
Baca Juga : Misi Kaya FC Mengharumkan Sepak Bola Filipina Lewat Piala AFC
Beruntung mereka bisa bangkit dengan menyapu bersih dua kemenangan pada laga selanjutnya saat dua kali menghadapi Lao Toyota dengan skor 1-0 dan 3-2.
Imbas dari start kurang baik itu, Home United pun kemudian memecat pelatih kepala mereka, Saswadimata Dasuki, pada pertengahan April ini.
Posisi kursi pelatih yang kosong ditinggal Saswadimata Dasuki pun kini diisi pelatih interim, Nor Rahman.
Baca Juga : Piala AFC - Eksklusif Stephan Schrock, Tak Suka Disebut Naturalisasi
Beruntungnya, rival terberat Home United dalam tiga musim terakhir di SPL, Albirex Niigata Singapore FC, juga sedang mengalami periode kurang baik.
Klub satelit dari tim Jepang, Albirex Niigata itu, juga belum menunjukkan kegarangannya karena masih tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara SPL 2019.
Albirex Niigata Singapore FC sudah mencatat dua kekalahan, dua kali imbang, dan empat kali menang dengan torehan 14 angka.
Padahal, pada musim 2018 Albirex Niigata Singapore FC tak terkalahkan sepanjang musim dengan catatan 21 kali menang dan hanya tiga kali imbang.
Mereka juga adalah juara bertahan SPL dalam tiga musim terakhir, tepatnya pada 2016, 2017, dan 2018.
Di saat Home United dan Albirex Niigata Singapore FC belum padu, klub asing di SPL lainnya yakni DPMM FC justru berjaya.
DPMM tak terkalahkan dalam delapan pertandingan awal dan meraup 20 poin di puncak.
Adam Swandi kebetulan pernah menjadi bagian dari Albirex Niigata Singapore FC musim 2018.
Di sana dia menyapu bersih semua prestasi yang ada seperti SPL, Piala Singapura, Community Shield, dan gelar pemain muda terbaik.
Sukses besar bersama Albirex Niigata Singapore FC, Adam Swandi memutuskan kembali ke Home United, klub yang sudah dibelanya sejak 2017.
Salah satu alasannya meninggalkan Albirex adalah dia ingin tampil pada ajang internasional seperti Piala AFC atau Liga Champions Asia (LCA).
Karena, sesukses apapun Albirex, mereka tidak berhak untuk mewakili Singapura pada ajang internasional.
Contohnya, jatah kualifikasi LCA hasil juara SPL 2018 yang didapatkan Albirex pun diwariskan ke Home United yang kebetulan menempati peringkat kedua.
Pada eliminasi pertama kualifikasi LCA, Home United kalah dari Persija dengan skor 1-3 dan mereka pun turun kasta ke Piala AFC.
Persija pada akhirnya juga turun ke Piala AFC lantaran takluk 1-3 dari tuan rumah Newcastle Jets pada eliminasi kedua kualifikasi LCA.
Dengan bermain di ajang internasional, Adam Swandi berharap dilirik klub-klub besar Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia.
Usut punya usut, ternyata Adam Swandi punya darah Indonesia yang mengalir dari datuk ayahnya (kakek).
Berikut hasil perbincangan BolaSport.com dengan Adam Swandi sebelum sesi official training Home United di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Senin (29/4/2019), sore.
Sukses di Albirex, kenapa anda kembali ke Home United?
Saya kembali ke Home karena mau main di Piala AFC. Albirex memang kuat pasukannya, kami menang semuanya tahun lalu.
Tetapi saya mau main di Piala AFC karena mau pergi ke klub di Asia Tenggara seperti Malaysia atau Indonesia. Itu saya punya cita-cita main di luar negeri.
Pemain berusia 23 tahun itu lalu bicara soal situasi sulit yang tengah dihadapi timnya saat ini pada kompetisi domestik.
Menurutnya, ini adalah situasi yang wajar terjadi dalam dunia sepak bola, dimana tim terbaik belum tentu selalu berhasil meraih hasil yang diinginkan.
Kenapa Home United terdampar di peringkat enam Liga Singapura?
Sekarang kami di posisi lima atau enam, saya rasa itulah sepak bola, kadang main bagus tapi kalah. Tidak main bagus tapi bisa menang, ini lumrah di bola sepak.
Kami sebagai pemain profesional harus tetap bekerja mencoba meraih hasil terbaik, apalagi musim masih berjalan. Kami yakin bisa sampai dua besar atau tiga besar.
Sebagai mantan pemain Albirex, bagaimana melihat peluang Home United menghentikan dominasi mereka?
Saya rasa tidak sukar tetapi ini tantangan yang ada setiap pemain utama ataupun yang ada di bench. Kami harus memberi 100 persen sepanjang musim, saya yakin kami punya goal.
Suasana tim terpengaruh setelah pergantian pelatih?
Saya rasa itu pihak manajemen yang buat keputusan, kami sebagai pemain harus membuat apa yang kami bisa. Dan selama pergantian itu saya rasa atmosfernya masih bagus. Kami sangat termotivasi untuk mendapat hasil yang bagus terutama di Piala AFC.
Sudah pernah main di AFC?
Sudah pernah tahun 2017 juga bersama Home United, sampai babak final (Zonal ASEAN) tetapi kalah dari Ceres Negros.
Bagaimana dengan peluang tahun ini?
Sekarang kami peringkat kedua (Grup H) dan jika menang besok kami akan pergi ke babak selanjutnya dan kami tinggal laga lagi ya. kalau menang dua game kami bisa ke putaran selanjutnya, saya rasa itu pasti sulit main di babak itu. Tapi segalanya bisa terjadi.
Sewaktu memperkuat Albirex, anda menonton Persija melawan home united musim lalu? Kamu kecewa tak dapat kesempatan main di kandang Persija musim ini?
Ya, semua pemain sepak bola ingin main di stadion sebesar itu di SUGBK dan main lawan Persija, mereka didukung The Jakmania yang banyak. Pertandingan (melawan PSM) tetap pertandingan, kami harus kerja di lapangan dan berharap dapat hasil yang diinginkan.
Ada darah Indonesia?
Ya, datuk saya, sebelah bapak saya dari Jogjakarta, saya ada keluarga di Jogja. Belum lagi ada kesempatan (ke Jogjakarta), ibu dan bapak saya pernah pergi ke sana tapi saya belum pergi lagi.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar