BOLASPORT.COM - Kontroversi keputusan wasit menghiasi pertandingan babak 8 besar Piala Indonesia 2018, PSSI sampai harus turun tangan lakukan investigasi.
Enam tim telah tampil di babak 8 besar Piala Indonesia 2018 hingga Senin (6/5/2019).
PSM Makassar menjadi tim pertama yang memastikan diri lolos ke semifinal Piala Indonesia 2018.
Di babak 8 besar, PSM menang gol tandang atas lawannya, Bhayangkara FC, dengan skor 4-4.
Baca Juga : Skuat Terlalu Gemuk, Beberapa Pemain Persib Terancam Tak Tampil di Liga 1 2019
Setelah kalah 2-4 di markas Bhayangkara FC, Stadion PTIK, PSM membalas di Mattoangin.
Tim arahan Darije Kalezic itu menang dengan skor 2-0 sehingga memastikan diri lolos ke semifinal.
Borneo FC menjadi tim selanjutnya yang menyusul PSM Makassar ke babak semifinal.
Sama seperti PSM, Borneo FC juga unggul gol tandang atas lawannya di babak 8 besar, Persib Bandung.
Menang 2-1 di Samarinda, Borneo FC kemudian takluk 2-3 dari Persib ketika bermain di Bandung.
Tim beralias Pesut Etam itu pun lolos ke babak semifinal.
Baca Juga : H-4 Batas Pendaftaran Pemain Liga 1 2019, 7 Tim Masih Rongak
Persija Jakarta meraih tiket ketiga ke babak semifinal Piala Indonesia 2018 usai menumbangkan Bali United dengan skor tipis 1-0 di Stadion Wibawa Mukti.
Sempat kalah 1-2 di leg pertama yang dimainkan di Bali, kemenangan tipis di leg kedua cukup untuk mengantarkan Persija lolos berbekal keunggulan gol tandang.
Namun, ada yang menarik dari partai leg kedua babak 8 besar Piala Indonesia 2018.
Pertandingan PSM vs Bhayangkara, Persib vs Borneo, dan Persija vs Bali United semuanya diwarnai dengan kontroversi dari sang pengadil lapangan alias wasit.
Laga PSM vs Bhayangkara FC barangkali menjadi yang paling kontroversial.
Wasit Nusur Fadillah tak mengesahkan gol tendangan bebas bek Bhayangkara FC, Anderson Salles, yang membentur tiang gawang.
Baca Juga : Robert Rene Alberts Datang, Kabar Gembira bagi Darah Muda Persib
Padahal, melalui tayangan ulang, terlihat bola telah memantul di dalam garis gawang Bhayangkara FC.
Sontak keputusan Nusur Fadillah itu pun mendapat kecaman dari manajer Bhayangkara FC, Sumardji.
Menurut Sumardji, wasit yang memimpin laga PSM vs Bhayangkara FC sangat berat sebelah.
Ia pun mencium indikasi bahwa wasit telah dipesan oleh pihak yang tak ingin Bhayangkara FC menang.
PSSI pun mengambil langkah, melalui Komite Wasit mereka akan memanggil Nusur Fadillah dan perangkat pertandingan yang bertugas di laga PSM vs Bhayangkara FC.
Jika nantinya ditemukan unsur kesengajaan dalam pelanggaran peraturan, PSSI tak akan memakai wasit yang bersangkutan di Piala Indonesia 2018 dan Liga 1 2019.
Baca Juga : Umuh Muchtar Ungkap Alasan Mengapa Miljan Radovic Mundur dari Persib
Lebih dari itu. jika kesalahan yang dilakukan wasit terbilang fatal maka PSSI akan menurunkan sang pengadil ke Liga 2.
Kontroversi keputusan wasit di babak 8 besar Piala Indonesia 2018 tak hanya terjadi pada laga PSM vs Bhayangkara, partai Persib vs Borneo pun diwarnai aksi yang hampir serupa.
Persib dihadiahi penalti oleh wasit Fariq Hitaba pada menit ke-85.
View this post on Instagram
Fariq Hitaba menilai pemain asal Brasil, Renan Silva, menahan bola dengan tangan di dalam kotak penalti.
Keputusan wasit tersebut mendapat protes dari para pemain Borneo FC terutama Renan Silva sendiri.
Renan merasa bola membentur ke dada, dan bukan tangannya. Akan tetapi wasit bergeming, eksekusi Ezechiel N'Douassel memastikan kemenangan Persib dengan skor 3-2.
Baca Juga : Rekap Piala Indonesia, Ketika Satu Kemenangan Saja Tak Berarti
Namun menang saja tidak cukup, Persib gagal lolos ke semifinal setelah kalah gol tandang dari Borneo FC.
Maklum, pada pertemuan pertama Borneo FC menang di kandang dengan skor 2-1 atas Persib.
Kontroversi keputusan wasit belum juga beranjak ketika partai ketiga, Persija vs Bali United, dipentaskan.
Persija menang 1-0 atas Bali United pada laga itu dan mengunci tiket ke semifinal.
Gol kemenangan Persija dicetak oleh Ismed Sofyan melalui titik penalti pada menit ke-55.
Pemain asing Bali United, Brwa Nouri, dinilai melakukan handball di kotak penalti oleh wasit Handri Kristanto.
Baca Juga : CEO Persija Pastikan Marko Simic Pulang ke Jakarta Pekan Depan
Kecewa kalah karena penalti, pelatih Bali United Stefano Cugurra alias Teco menyoroti kinerja dua hakim garis, Asprianton dan Jursadat.
Menurut Teco, kedua asisten wasit itu merampas keunggulan agregat yang sempat didapat Bali United.
"Saya pikir pertandingan bagus. Kami bermain sama seperti di Bali. Cuma setelah babak kedua hakim garis memberi penalti ke Persija. Tim saya mungkin hilang konsentrasi," ucap Teco dilansir BolaSport.com dari Tribun Bali.
View this post on Instagram
"Sampai hakim garis memutuskan penalti, saya pikir sebelumnya tim saya main bagus. Kami punya peluang. Setelah keputusan hakim garis, pemain emosi di dalam lapangan. Saya lihat wasit tidak bisa kontrol pemain kedua tim," ujar Teco lagi.
Satu pertandingan babak 8 besar Piala Indonesia 2018, Persebaya Surabaya vs Madura United, ditunda karena belum mendapat izin dari kepolisian.
Rencananya pertandingan tersebut akan dimainkan setelah Lebaran.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar