"Keajaiban kadang terjadi, sesuatu yang mungkin tak terpikirkan secara rasional," ujar pelatih Super Depor saat itu, Javier Irureta.
Selain AC Milan, Barcelona juga menjadi korban keajaiban ini musim lalu.
Bertemu AS Roma pada laga perempat final, mereka unggul 4-1 pada laga pertama.
AS Roma kemudian bisa memukul Barcelona 3-0 saat laga di Italia dan Barca harus rela tersingkir dari ajang Liga Champions.
Baca Juga : Prediksi Line-up Liverpool Vs Barcelona - Siapa Pengganti Salah dan Firmino?
Selain itu ada juga Barcelona melawan Paris Saint-Germain (PSG) musim 2016-2017 pada babak 16 besar.
Barcelona yang kalah 0-4 pada laga pertama bisa menang 6-1 pada partai kedua dan membalikkan keadaan.
Liverpool mungkin punya cerita comeback terbaik pada laga final Liga Champions.
Kalah 0-3 saat turun minum dari AC Milan di final Liga Champions 2005, Liverpool bisa menyamakan kedudukan dan berhasil menjadi juara di Istanbul.
Dari beberapa sejarah di atas, Barcelona sepertinya harus berhati-hati.
Keunggulan tiga gol pada partai pertama mungkin belum cukup aman untuk sebuah laga Liga Champions.
Baca Juga : Aguero Salah Kasih Nasihat, Manchester City Malah Menang
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | UEFA |
Komentar