BOLASPORT.COM - Turnamen Piala Sudirman 2019 akan digelar 19-26 Mei di Nanning, China.
Pada edisi ke-16 turnamen beregu campuran tersebut Jepang dan China menjadi unggulan pertama dan kedua.
Jepang dan China memiliki kekuatan merata pada lima sektor.
Jepang mendapat sumbangan poin dari Kento Momota (tunggal putra-104.750 poin), Nozomi Okuhara (tunggal putri-85.153 poin), Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (ganda putra-78.986 poin), Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (ganda putri-98.758 poin), dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (ganda campuran-82.800 poin).
China yang tercatat sudah 10 kali mengangkat trofi juara Piala Sudirman berada di urutan kedua dengan koleksi 442.562 poin, sementara juara bertahan Korea Selatan berada di peringkat kelima dengan 301.475 poin.
Namun, China punya misi besar untuk merebut Piala Sudirman yang pada edisi sebelumnya direbut oleh Korea Selatan.
Saat itu, China kalah dengan skor 2-3 pada babak final Piala Sudirman 2017 yang digelar di Gold Coast, Australia.
Baca Juga : China Kirim Pemain Terbaik demi Misi Rebut Trofi Piala Sudirman 2019
Indonesia yang menjadi juara pada edisi perdana 1989 berada di posisi ketiga dengan 353.008 angka.
Menjelang Piala Sudirman 2019, ada beberapa fakta menarik yang dihimpun BolaSport.com dari berbagai sumber.
1. Asal mula Piala Sudirman
Turnamen Piala Sudirman pertama kali digagas oleh Indonesia pada 1986. Nama Sudirman diambil dari tokoh bulu tangkis dan salah satu pendiri PBSI, Dick Sudirman.
Dick Sudirman lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Dia dikenal sebagai babap bulu tangkis Indonesia karena jasanya dalam memajukan bulu tangkis Indonesia.
Baca Juga : Jepang dan China Punya Tekanan Berbeda pada Piala Sudirman 2019
Dick Sudirman meninggal pada 1986 dalam usia 64 tahun.
Namun, turnamen beregu campuran tersebut pertama kali digelar pada 1989 di Jakarta.
2. Bentuk Piala Sudirman berbeda dari Trofi Thomas-Uber
Bentuk trofi Piala Sudirman mempunyai nilai tinggi dan memiliki bentuk yang lebih artistik.
Piala ini memiliki tinggi 80 cm ini dan dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa, ITB.
Piala Sudirman berlapis emas 22 karat seberat 600 gram. Penutup dari Piala Sudirman berbentuk Candi Borobudur, yang merupakan bangunan bersejarah kebanggaan Indonesia.
3. China negara yang paling banyak raih gelar
China menjadi negara yang paling banyak meraih gelar Piala Sudirman meski nama turnamen tersebut diinisiasi oleh Indonesia.
Indonesia baru sekali merengkuh trofi Piala Sudirman yakni saat pertama kali diselenggarakan di Jakarta pada 1989.
Negeri Tirai Bambu sudah 10 kali menjuarai Piala Sudirman yakni pada 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, 2015.
Setelah China, negara lain yang paling banyak meraih gelar adalah Korea Selatan (1989, 1997, 2009, 2013), dan Indonesia (1989).
4. 32 Negara Jadi Peserta Piala Sudirman
Sebanyak 32 negara dipastikan berpartisipasi, ditempatkan dalam empat kelompok.
Posisi unggulan ditentukan melalui akumulatif poin peringkat dari pemain tunggal dan ganda dengan peringkat tertinggi di lima sektor pada 5 Maret 2019.
Asia menjadi kontinen terbanyak yang mengirim negara peserta yaitu 15 negara, diikuti Eropa dengan 12 negara.
Benua Amerika dan Australia masing-masing mengirim dua negara.
Adapun benua Afrika hanya diwakili satu negara pada Piala Sudirman 2019, yaitu Kenya.
5. Indonesia jadi unggulan ketiga
Indonesia mengirim 20 pemain pada Piala Sudirman 2019 yang terdiri dari 12 pemain putra dan delapan pemain putri.
Tim tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran masing-masing membawa tiga wakil.
Sementara itu, tim tunggal putri menurunkan dua pemain.
Adapun, nomor ganda putri hanya membawa satu pasangan tetap yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Namun, ada Ni Ketut Mahadewi Istarani yang bisa diturunkan bersama Greysia atau Apriyani.
Baca Juga : Liliyana Natsir Mengukur Kans Indonesia pada Piala Sudirman 2019
Pada sektor ganda putra, Indonesia memiliki tiga pasang ganda putra terbaik saat ini yaitu pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Tunggal putra Indonesia yang diturunkan ialah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Shesar Hiren Rhustavito.
Adapun sektor ganda campuran yang dikirim adalah Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandaw, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar