BOLASPORT.com - Peluit panjang yang ditiup wasit Mike Dean di Stadion Etihad menjadi tanda berakhirnya pekan ke-37 Liga Inggris 2018-19. Sepuluh laga yang dipertandingkan berlangsung seru, menegangkan, dan menyisakan sejumlah cerita dan fakta.
Panasnya pekan ke-37 dibuka dengan laga di Stadion Goodison Park antara Everton dan Burnley Sabtu (4/5/2019) dini hari WIB.
Gylfi Sigurdsson dkk berhasil meraih kemenangan 2-0 atas tamu dari Turf Moor tersebut.
Tiga poin yang membawa Everton hanya berselisih satu poin dari Wolverhampton Wanderers untuk bersaing finish di peringkat ketujuh akhir klasemen nanti.
Selanjutnya, sejumlah pertandingan dilangsungkan pada Sabtu sore hingga malam hari.
Diawali duel AFC Bournemouth versus Tottenham Hotspur di Vitality Stadium. Ternyata, awan mendung masih menaungi Spurs.
The Lilywhites kalah untuk keempat kalinya dari lima pertandingan terakhir mereka. Walau sudah memiliki 70 poin, kans Hugo Lloris dkk untuk finish di empat besar pun sempat terancam.
Tiga laga lainnya digelar bersamaan usai laga di Vitality Stadium.
West Ham United berhasil mengalahkan Southampton dengan skor 3-0 untuk menjaga asa Hammers finish di posisi 10 besar pada akhir kompetisi.
Baca Juga : Kapten Man City Dinilai Lebih Hebat daripada Bek Termahal Liverpool
Di Molineux, gol tunggal Leander Dendocker (75') memastikan kemenangan Wolverhampton Wanderers atas Fulham, yang sudah dipastikan terdegradasi.
Kemenangan Wolves juga menutup peluang Everton dan Watford untuk meraih posisi ketujuh di akhir musim.
Dengan torehan 57 poin, selisih empat poin tidak lagi mungkin untuk dikejar Everton dengan hanya menyisakan satu laga.
Sementara. Watford yang baru bertanding hari Minggu (5/5/2019), juga tak lagi punya kans untuk bisa menyalip Wolves.
Poin maksimum The Hornets di akhir musim adalah 56 poin dengan syarat meraih dua kemenangan tersisa termasuk mengalahkan Chelsea di pekan ke-37 tersebut.
Salah satu laga krusial terjadi di Cardiff City Stadium.
Baca Juga : Sindiran Pep Guardiola untuk Haters Manchester City
Bentrok Cardiff City dan Crystal Palace menjadi penentu nasib anak asuh Neil Warnock. Hujan gol tercipta dalam duel tersebut.
Namun, tiga gol Crystal Palace yang dicetak masing-masing oleh Wilfried Zaha, Michy Batshuayi, dan Andros Townsend hanya berhasil dibalas dua kali oleh tuan rumah.
Banjir air mata pun tumpah di Cardiff City Stadium begitu wasit Michael Oliver meniupkan peluit panjang tanda akhir pertandingan.
Cardiff City, tim yang baru kembali promosi ke Premier League musim ini harus turun kasta lagi.
Cardiff City melengkapi tiga tim yang terdegradasi musim ini, setelah Huddersfield Town dan Fulham yang sudah dipastikan terdegradasi di pekan-pekan sebelumnya.
Kepastian terdegradasinya Cardiff City disambut gembira fans Brighton & Hove Albion.
Brighton akan tetap bermain di kasta tertinggi Liga Inggris musim depan, apapun hasil pertandingan menghadapi Arsenal, pada keesokan harinya.
Duel sengit berikut terjadi di St. James Park. Tuan rumah Newcastle United kedatangan salah satu kandidat peraih gelar juara musim ini, Liverpool.
Baca Juga : Tawaran Man United Kepada Matthijs De Ligt Bertepuk Sebelah Tangan
Pasukan Jurgen Klopp menyambangi markas The Magpies dengan misi wajib menang.
Lima gol tercipta menghiasi laga kedua tim. The Reds membuka keunggulan lewat sundulan kepala Virgil Van Dijk di menit ke-13, yang langsung disamakan oleh Christian Atsu tujuh menit berselang.
Liverpool akhirnya memimpin 2-1 atas Newscastle United di paruh pertandingan. Mohamed Salah berhasil mencetak gol ke-22 musim ini di menit ke-28.
Belum sepuluh menit babak kedua berlangsung, Salomon Randon menjadikan skor kembali imbang, 2-2.
Laga semakin menegangkan terutama buat Liverpudlian.
Pada menit ke-73, benturan Mohamed Salah dengan penjaga gawang Newcastle United, Martin Dubravka membuat bintang The Reds asal Mesir tersebut cedera dan harus ditandu keluar lalu digantikan Divock Origi.
Nama terakhir yang berhasil mencatatkan namanya di papan skor ketika sundulan kepalanya berhasil menembus jala gawang Dubravka, empat menit sebelum laga usai.
Gol penentu kemenangan ini memaksa Man. City bersaing hingga pekan terakhir sebagai puncak perburuan gelar juara musim ini.
Liverpool pun naik ke posisi puncak klasemen dengan poin 94, dua poin di atas Man. City yang belum memainkan laga ke-37.
Baca Juga : Berkelakuan Buruk Saat Latihan, Solskjaer Bakal Jual Anthony Martial
Minggu (5/5/2019) malam, giliran tiga tim big xis yang mencoba memaksimalkan peluang untuk menerobos masuk ke empat besar setelah Spurs kalah.
Chelsea dan Man. United bermain lebih dahulu di saat bersamaan. The Red Devils tandang ke Huddersfield Town, sementara Chelsea menjamu Watford di Stamford Bridge.
Menghadapi tim juru kunci Huddersfield, Paul Pogba cs diprediksi akan menang mudah.
Terbukti, saat laga baru berjalan delapan menit, tendangan Scott McTominay berbuah gol. Keunggulan satu gol bertahan hingga rehat, di mana laga Chelsea dan Watford masih imbang 0-0 di Stamford Bridge.
Situasi tersebut menjadikan Man. United naik ke posisi kelima dengan poin 68, tertinggal satu poin dari Chelsea di posisi keempat sebelum pertandingan babak kedua dimulai.
Pada babak kedua, angin berubah arah. Di Stamford Bridge saat babak kedua baru berjalan enam menit, Chelsea sudah unggul dua gol atas Watford lewat gol-gol Ruben Loftus-Cheek dan David Luiz.
Sementara, pendukung Manchester United tertunduk lesu ketika pada menit ke-60, Isaac Mbenza, berhasil mencetak gol penyeimbang bagi Huddersfield.
Gol Mbenza menjadi gol terakhir dalam duel antara Manchester United dan Huddersfield Town di John Smith’s Stadium yang berakhir dengan skor 1-1.
Sementara, Chelsea menang 3-0 atas Watford. Gonzalo Higuain menyempurnakan kemenangan The Blues pada menit ke-75.
Baca Juga : Diminta Fan Bertahan di Chelsea, Eden Hazard Cuma Geleng-geleng
Kemenangan itu membawa Chelsea merangkak ke posisi tiga klasemen dengan 71 poin menyalip Tottenham Hotspur yang harus turun ke posisi empat.
Sementara, kegagalan Man. United meraih kemenangan memastikan pasukan Ole Gunnar Solskjaer absen dari Liga Champions musim 2019-20 dan hanya berpartisipasi di ‘Liga Malam Jumat’ alias Liga Europa.
Setelahnya, Arsenal turun bertanding. Menjamu Brighton, tim yang baru saja lolos dari ancaman degradasi, Arsenal bermain ofensif sejak awal. Pada menit kedua, tendangan Henrikh Mkhitaryan menerpa tiang gawang kiper Mathew Ryan.
Peluang Arsenal akhirnya berbuah manis di menit kedelapan. Diawali pelanggaran Alireza Jahanbakhsh kepada Nacho Monreal di area kotak penalti Brighton, pemain asal Gabon, Pierre Emerick Aubameyang berhasil mencetak gol dari titik penalti.
Itu merupakan gol ketiga secara beruntun bagi Aubameyang ke gawang Brighton di tiga duel kedua tim terakhir di ajang Premier League.
Keunggulan itu sempat menjadikan Arsenal hanya terpaut satu dan dua poin dari Spurs dan Chelsea ketika jeda laga di Stadion Emirates. Namun, Glenn Murray berhasil mencetak gol bagi Brighton juga lewat titik putih.
Di sisa waktu, pasukan Unai Emery semakin garang menggempur pertahanan The Seagulls. Sayang, gol kemenangan urung datang.
Ketika peluit panjang wasit Anthony Taylor terdengar di Stadion Emirates, para pemain Arsenal tampak tertunduk di akhir laga.
Hasil seri membuat harapan Arsenal berada di empat besar klasemen akhir semakin mustahil untuk diwujudkan.
Baca Juga : Kapten Man City Dinilai Lebih Hebat daripada Bek Termahal Liverpool
Arsenal butuh keajaiban besar di pekan ke-38. Alexandre Lacazette dkk wajib mengalahkan Burnley di Stadion Turf Moor dengan skor besar sembari berharap Everton mengalahkan Spurs di London.
Arsenal masih tertinggal tiga poin dari Spurs, plus selisih gol Dele Alli dkk yang delapan gol lebih baik dari The Gunners.
Hasil imbang Arsenal dan Brighton membawa berkah bagi Chelsea. Pasukan Maurizio Sarri dipastikan berada di empat besar saat kompetisi berakhir, sekaligus mengamankan satu tiket ke Liga Champions musim depan.
Duel Man. City yang menjamu juara Premier League musim 2015-16, Leicester City pada Selasa (7/5/2019) WIB dini hari menjadi laga penutup match ke-37.
Saat Claude Puel masih menjadi nakhoda, Leicester City berhasil mengalahkan The Citizens, 2-1.
Kemenangan Jamie Vardy dkk tersebut terjadi di King Power Stadium 26 Desember 2018. Itu sebabnya, The Foxes yang kini diarsiteki Brendan Rodgers berpeluang menjadi satu-satunya tim di Premier League yang mampu mengalahkan Man. City kandang dan tandang musim ini.
Sejak awal laga, David Silva dkk mengambil inisiatif untuk menguasai laga dan menekan pertahanan Leicester City. Akan tetapi upaya para pemain Man. City belum menuai hasil saat skor kacamata menjadi hasil akhir babak pertama.
Baca Juga : Manchester United Butuh Bantuan City untuk Hindari Pramusim yang Kacau
Stadion Etihad akhirnya bergelora. Di menit ke-70, kapten The Citizens, Vincent Kompany melakukan tendangan dari luar kotak penalti.
Tendangan keras nan kencang bak roket tersebut berhasil merobek jala gawang Kasper Schmeichel.
Seluruh pemain Man. City lalu mengejar sang kapten dan melakukan selebrasi atas gol yang sudah dinantikan. Skor 1-0 bertahan hingga akhir pertandingan untuk kemenangan pasukan Josep Guardiola.
Kegagalan Leicester City mengalahkan Man. City memastikan Wolverhampton Wanderers, tim yang baru saja promosi kembali ke kasta tertinggi Liga Inggris musim ini duduk di posisi ketujuh klasemen akhir.
Sementara, Manchester City kembali ke puncak klasemen menyalip kembali Liverpool.
Pekan depan publik sepakbola akan mengarahkan perhatian mereka ke Stadion Amex dan Stadion Anfield.
Duel Brighton versus Man City serta Liverpool kontra Wolverhampton akan menjadi penentu apakah Man. City berhasil mempertahankan gelar juara atau justru musim ini Liverpool menjadi tim ketujuh yang menjadi juara setelah Premier League bergulir pada 1992-1993.
Man. City akan menempati pole position pada balapan terakhir musim ini.
Posisi tersebut menguntungkan Sergio Aguero dkk untuk menentukan nasib mereka sendiri sementara hanya lewat keajaiban Tuhan saja yang bisa menghadirkan titel ke-19 bagi Liverpool pekan itu.
#RinganJari
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar