BOLASPORT.COM - Ajang ONE Championship di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (3/5/2019), bertajuk ONE: For Honor menggoreskan tinta emas dalam sejarah bela diri.
Laga utama perebutan gelar juara dunia ONE Flyweight Muay Thai membuahkan hasil lepasnya sabuk emas dari petarung legendaris asal Thailand, Sam-A Gaiyanghadao, setelah ia ditumbangkan oleh atlet fenomenal Inggris, Jonathan "The General" Haggerty.
Jonathan merebut gelar dari sang legenda melalui keputusan mutlak juri atau unanimous decision dalam lima ronde yang menegangkan.
Jonathan mengawali pertarungan dengan mendominasi serangan, sedangkan Sam-A baru panas pada ronde kedua.
Baca Juga : ONE: Warriors of Light Tampilkan 2 Perebutan Gelar Juara Dunia
Sam-A dan Jonathan terus bertukar serangan di sepanjang pertandingan.
Pertahanan "The General" sempat ditembus hingga petarung dari Negeri Ratu Elizabeth II jatuh ke kanvas pada ronde ketiga.
Akan tetapi, Jonathan mampu bangkit dan membalas dengan kombinasi agresif dan menjatuhkan Sam-A, yang mampu berdiri dalam hitungan ke delapan dari wasit Atsushi Onari.
Aksi saling gempur serangan keras pun berlanjut ke ronde keempat dengan Sam-A terus menekan.
Namun, Jonathan dengan taktis berhasil menjatuhkan legenda Thailand itu untuk kedua kalinya ke lantai arena.
Ronde penutup juga berlangsung dengan agresif, walaupun kedua petarung sudah tampak sama-sama kelelahan.
Jonathan, yang ternyata menderita patah hidung pada ronde awal, akhirnya dinobatkan sebagai juara dunia ONE Flyweight Muay Thai yang baru.
Prestasi Anak Bangsa
Catatan luar biasa lainnya juga dipersembahkan oleh atlet mixed martial arts (MMA) tuan rumah.
Dalam pertandingan divisi atomweight wanita, Priscilla Hertati Lumban Gaol menang mutlak atas Nou Srey Pov.
Sejak awal pertandingan, Priscilla terus melancarkan serangan atas dan kuncian.
Ia berhasil membanting lawannya berkali-kali.
Namun, Nou Srey Pov, yang berasal dari Kamboja, sanggup membalas dengan kombinasi serangan yang membuat Priscilla harus bertahan.
Keduanya bertanding dengan agresif dengan masing-masing atlet mempertunjukkan teknik yang dinamis hingga bel di akhir ronde ketiga.
Akhirnya, "Thathie" memenangi pertandingan melalui keputusan mutlak para juri.
Baca Juga : Wanita Jagoan Indonesia Menang, Gelar Juara Dunia Terebut di ONE: For Honor
"Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa Srey adalah juara dunia Kun Khmer," kata Priscilla Hertati Lumban Gaol seperti dilansir BolaSport.com dari ONE Championship.
"Saya tahu dia punya power yang kuat dan masih muda."
"Semangatnya juga masih menggebu sebagai juara dunia bela diri," ujar Priscilla lagi.
Laga di Istora Senayan sangat berkesan bagi petarung berusia 30 tahun ini karena sang ibu untuk pertama kali dalam sejarah kariernya sebagai atlet bela diri profesional menyaksikan pertandingannya.
"Saya tidak tahu mama akan hadir," ucap Priscilla Hertati Lumban Gaol.
"Sebelum berangkat ke hotel, saya bilang 'mama mau nonton gak?'. Dia bilang, 'mama cukup berdoa aja dari rumah', tetapi ternyata ia datang ke Istora," tutur Priscilla terharu.
Pertandingan lainnya yang berkesan adalah babak pembukaan divisi strawweight yang menampilkan kemenangan mutlak Adrian "Papua Badboy" Mattheis atas Himanshu Kaushik melalui submission di penghujung ronde pertama.
Baca Juga : ONE Championship Umumkan Divisi Baru: ONE Studios
Setelah bertukar serangan dan melakukan beberapa upaya kuncian, Adrian langsung melancarkan rear-naked choke yang menyebabkan atlet asal India itu akhirnya menyerah di lantai arena.
"Ini rumah saya, ini Indonesia, jadi apa pun yang terjadi saya harus lakukan yang terbaik," kata Adrian Mattheis.
"Saya sudah berlatih dengan keras, selebihnya biarkan Tuhan yang bekerja."
"Saya menjalankan game plan sesuai strategi tim, tetapi begitu saya tahu waktunya menipis, saya langsung lancarkan serangan choke."
"Kemenangan ini saya persembahkan buat saudara-saudara di Sentani yang mengalami musibah beberapa bulan lalu. Mungkin dengan kemenangan saya ini, mereka bisa terhibur," ujar atlet yang tergabung dalam Tigershark Fighting Academy ini.
Petarung berusia 25 tahun ini pun mencanangkan target untuk ke depannya.
"Target berikutnya sabuk gelar juara," ucap Adrian Mattheis.
"Indonesia harus punya sabuk gelar juara," ujar Adrian, yang akan bertandang ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk pertandingan berikutnya bersama ONE.
Pada divisi bantamweight, petarung senior Indonesia "The Terminator" Sunoto berhasil mengalahkan Paul Lumihi, walaupun pertandingan mereka cenderung berlangsung kurang agresif.
Baca Juga : Persamaan 5 Superhero Avengers dengan Juara Dunia ONE Championship
Sementara itu, salah satu petarung andalan Indonesia, Rudy "The Golden Boy" Agustian, harus menelan pil pahit setelah mengakui keunggulan Chan Rothana pada ronde kedua laga divisi flyweight.
Wasit menghentikan pertandingan dan memberikan kemenangan TKO untuk Chan setelah sebuah pertunjukan ground and pound yang sangat baik.
Selain itu, Angelo Bimoadji menang atas Guntur melalui submission di beberapa detik terakhir ronde pertama pertandingan divisi strawweight, yang juga membuka ajang ONE: For Honor di Jakarta.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | onefc.com |
Komentar