Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Kekuatan China pada Penyelenggaraan Piala Sudirman Era 2000-an

By Delia Mustikasari - Selasa, 14 Mei 2019 | 21:15 WIB
Tim Bulu Tangkis China berpose dengan Piala Suhandinata seusai mengalahkan Malaysia 3-1 pada final K
BADMINTON INDONESIA
Tim Bulu Tangkis China berpose dengan Piala Suhandinata seusai mengalahkan Malaysia 3-1 pada final K

BOLASPORT.COM - Timnas bulu tangkis China tampak mencolok pada 2000-an karena mendominasi turnamen-turnamen besar, termasuk kejuaraan beregu.

Pada 2001, China meraih gelar keempat Piala Sudirman yang didapat secara beruntun sejak 1995 setelah mengalahkan Indonesia 3-1 pada babak final yang berlangsung di Seville, Spanyol.

Namun, hal sebaliknya terjadi pada Piala Sudirman 2017. Saat itu, Korea Selatan, Indonesia, dan Denmark mendapat hasil lebih baik dari Negeri Tirai Bambu.

Sebelumnya, tidak ada tim negara lain yang bisa menyamai kekuatan China secara keseluruhan pada akhir 1990-an dan 2000-an.

Pemain seperti Gong Zhichao (tunggal putri), Gao Ling/Huang Sui (ganda putri), dan Zhang Jun/ Gao Ling pada nomor campuran memberi China kedalaman yang tidak dimiliki oleh tim lain.

Terlepas dari kekuatan yang mereka miliki, China tergelincir pada edisi berikutnya, tepatnya pada 2003.

Saat itu, China kalah dari Korea 1-3. Padahal, Korea mengandalkan kekuatan pada ganda putra dan ganda campuran, Kim Dong-moon/Ra Kyung-min dan Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung.

Poin tanbahan bagi Korea Selatan disumbangkan oleh Lee Hyun-il (tunggal putra) pada final Piala Sudirman 2003 yang digelar di Eindhoven, Belanda.

Baca Juga : Jadwal Piala Sudirman 2019 - Indonesia Jumpai Inggris Lebih Dulu

Setelah kekalahan tersebut, China bangkit dan merebut trofi Piala Sudirman selama enam edisi berikutnya.

China mengalahkan Indonesia (2005 dan 2007), Korea Selatan (2009), Denmark (2011), dan Jepang (2013).

Pasangan ganda campuran Korea Selatan, Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung juga tidak dapat membendung China pada final Piala Sudirman 2009.

China tidak pernah habis menghasilkan pemain bintang selama bertahun-tahun, misalnya Lin Dan, Zhang Ning, Cai Yun, Fu Haifeng, dan lainnya untuk mempertahankan dominasi China pada dekade pertama 2000.

Pada nomor tunggal putri, China tidak pernah kehabisan pemain cemerlang yakni Gong Zhichao dan Gong Ruina ke Xie Xingfang dan Zhang Ning.

Saat itu, tunggal putri dan ganda putri China berada di garda terdepan dalam peta perbulu tangkisan dunia.

Baca Juga : 2 Ganda Independen Malaysia Bisa Ikut SEA Games 2019 Usai Tak Masuk Tim Piala Sudirman

Fakta tersebut tercermin dalam Piala Uber. Saat itu, China merebut semua gelar dari 1998 hingga 2008.

Kedalaman ini memberi China keunggulan yang tak terkalahkan dalam turrnamen beregu.

Bersamaan dengan itu, rival besar China tampaknya menderita kekeringan dalam membuka bakat baru pada lima sektor.

Sebagai contoh, setelah Taufik Hidayat, Nova Widianto, Liliyana Natsir, Indonesia belum punya generasi mumpuni.

Korea juga belum memiliki penerus setelah Lee Yong-dae, Lee Hyo-jung dan Jung Jae-sung.

Adapun Denmark belum memunculkan pemain lagi setelah Peter Gade dan Tine Baun.

Pada akhir dekade pertama tahun 2000, China telah memenangi tujuh gelar dari delapan final Piala Sudirman terakhir.

Tahun ini, Piala Sudirman digelar di Nanning, China pada 19-26 Mei dan menjadi pembuktian apakah dominasi negara tersebut bisa kembali.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BWF Badminton
REKOMENDASI HARI INI

PSSI Akan Bangun Sistem Khusus untuk Pantau Pemain Timnas Indonesia di Luar Negeri

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136