BOLASPORT.COM - Final Coppa Italia 2019 mempertemukan Atalanta dan Lazio, dua tim yang sama-sama memainkan formasi dasar tiga bek tengah.
Tiga pemain belakang sejajar telah menjadi ciri khas sepakbola Italia.
Kebangkitan formasi tiga bek sejajar dimulai Antonio Conte ketika membesut Juventus dengan trio bek Leonardo Bonucci, Andrea Barzagl, dan Giorgio Chiellini pada 2014.
Seturut dengan kejayaan Conte bareng Juventus, hampir 85 persen tim Serie A telah mencoba formasi 3-5-2 dan variasinya dalam setidaknya satu pertandingan selama musim ini.
Baca Juga : Dikalahkan Wakil Tuan Rumah, Zverev Angkat Kaki dari Rome Masters 2019
Dari 20 tim yang berpartisipasi di Serie A musim ini, hanya Napoli, Sampdoria dan Cagliari yang belum mencoba menggunakan formasi 3-5-2.
Baik Simone Inzaghi maupun Gian Piero Gasperini juga telah menganut pakem formasi tiga bek meski ada perbedaan nyata pada pemilihan strategi kedua juru taktik.
Baca Juga : 3 Pemain Asing Comeback ke Liga 1 2019, Salah Satunya Sang Pemegang Rekor
Struktur pertahanan Atalanta telah teruji dengan baik, mereka mengandalkan kemampuan fisik dengan memberi penekanan secara man-to-man terhadap kesebelasan lawan.
Skema tekanan yang diberikan tim bergantung pada bentuk serangan yang dibangun oleh musuh.
Pasukan Gasperini dapat memanfaatkan perebutan penguasaan bola dan menyerang balik pada saat musuh tidak dalam kondisi siap melakukan transisi.
Dalam hal ini, Papu Gomez dan Josip Ilicic menjadi kunci bagi perubahan skema permainan Atalanta dari bertahan menuju menyerang.
Sementara para pemain lain masih mempertahankan pressing mereka terhadap setiap pemain lawan, tiga bek dibiarkan bebas untuk melindungi daerah pertahanan.
Baca Juga : Rising Star Timnas Italia Perpanjang Masa Bakti Bersama AS Roma
Lazio vs Atalanta Final Coppa Italia
????️Date: Wednesday, 12 May 2019
— Match Day (@Spts24) May 13, 2019
Kick-Off 19:45 UK / 20:45 CET
????️Venue: Stadio Olimpico (Rome).#LazioAtalanta #CoppaItalia pic.twitter.com/I4G1mIhDjN
Sementara itu, Lazio memiliki strategi pertahanan dengan cara yang berbeda.
Dua pemain di lini depan dimanfaatkan untuk menutup jalur tengah dan memaksa lawan bermain melebar.
Pada saat yang sama bek tengah, bek sayap, dan sebagian gelandang ditumpuk di lini belakang untuk menutup ruang gerak pemain lawan.
Segera setelah mendapat momentum serangan balik, Lazio akan mengandalkan kecepatan dari para penyerang mereka seperti Ciro Immobile, Felipe Caicedo, atau Joaquin Correa.
Dalam hal bertahan, Lazio juga lebih konservatif dengan lebih memanfaatkan kesabaran dan pemilihan waktu yang tepat ketimbang melakukan tekanan hebat kepada lawan.
Baca Juga : Pelatih Ajax Tegaskan Komitmennya Bersama Klub Meski Diincar Barcelona
Atalanta sendiri selalu menang atas Lazio dalam dua pertemuan di Liga Italia musim ini.
Setelah menang 1-0 berkat gol kilat Duvan Zapata pada pertemuan pertama, Atalanta kembali mengalahkan Lazio saat bermain di Stadion Olimpico, 10 hari yang lalu.
Dua blunder dari beknya membuat Lazio dipaksa menyerah 1-3 meski mencetak gol lebih dahulu.
Partai final Coppa Italia 2019 akan menjadi pertandingan tepat bagi Simone Inzaghi untuk menguji kembali kualitas timnya melawan racikan Gasperini yang lebih berpengalaman.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar