BOLASPORT.COM - Enes Kanter kembali mencuri perhatian di tengah perjuangannya memperkuat Portland Trail Blazers dalam fase NBA Playoffs 2019.
Kali ini Enes Kanter menjadi bahan perbincangan bukan karena sikap politiknya yang bertentangan dengan pemerintah Turki.
Namun pemain 26 tahun itu mendapat sorotan lantaran aktivitasnya selama menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadan.
Dari penelusuran BolaSport.com, tahun ini menjadi pengalaman pertama Enes Kanter menjalani ibadah puasa Ramadan di tengah padatnya jadwal NBA.
Pasalnya, gelaran fase playoffs NBA 2019 kali ini beririsan dengan berlangsungnya bulan Ramadan 1.440 Hijriah.
Enes Kanter pun berkesempatan merasakan momen langka tersebut karena timnya, Portland Trail Blazers, mampu bertahan cukup lama di babak playoffs musim ini.
Bersama Blazers, Kanter sukses menembus fase final wilayah NBA.
Sebuah prestasi yang sebelumnya pernah diraih saat masih memperkuat Oklahoma City Thunder pada musim 2015-2016.
Bedanya, saat itu musim Kanter bersama OKC sudah berakhir jauh sebelum bulan Ramadan tahun itu tiba.
Baca Juga : Playoffs NBA 2019 - Menang Dramatis, Warriors Unggul 2-0 atas Blazers
Pada sisi lain, Enes Kanter mengaku ibadah puasa Ramadan tak mengganggu aktivitasnya untuk berkompetisi di NBA.
Kanter juga sempat berkonsultasi dengan salah satu legenda NBA yang beragama Islam, yakni Hakeem Olajuwon, soal berpuasa di tengah liga yang masih berjalan.
The game of basketball is mental over physical.#Ramadan is all about relaxing your body and soul and also focusing on your inner world and listening to yourself to be a better person. pic.twitter.com/pOWMieeNXM
— Enes Kanter (@Enes_Kanter) May 13, 2019
Aktivitas puasa Enes Kanter di tengah padatnya jadwal playoff NBA 2019 ini ternyata mencuri perhatian yang cukup besar.
Pada laga kedua final wilayah barat NBA tadi pagi, Jumat (17/5/2019), Kanter pun mendapat sorotan dari salah satu televisi penyiar laga itu, ESPN.
Di tengah siaran langsung, Doris Burke (reporter ESPN) mewartakan soal rutinitas yang dijalani Enes Kanter selama Ramadan.
Mulai dari bangun jam 03.15 waktu setempat, menjalani latihan, dan bertanding dengan kondisi yang rawan dehidrasi.
Baca Juga : Playoffs NBA 2019 - Bangkit di Kuarter 4, Bucks Kalahkan Raptors
Pasalnya puasa di Negeri Paman Sam berlangsung lama karena waktu berbuka puasa tiba sekitar pukul 20.15 waktu setempat.
Dengan kata lain, Enes Kanter harus berpuasa selama 17 jam dalam sehari.
Meski demikian, masih menurut Doris Burke, Enes Kanter sebelumnya sudah melakukan adaptasi dengan menjalani puasa dua hari dalam sepekan selama beberapa waktu sebelumnya.
View this post on InstagramKlub mana yang cocok dengan Dybala? #paulodybala #dybala #juventus #gridnetwork
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | ESPN, heavy.com |
Komentar