BOLASPORT.COM - Agar apa yang dilakukan Liverpool musim ini bisa bertahan lama, mereka bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Manchester United tiga dekade silam.
Musim ini Liverpool harus merasakan sakit hati yang sangat dalam.
Liverpool hanya kalah sekali dalam satu musim, mengumpulkan 97 poin, tetapi tetap gagal juara Liga Inggris.
Manchester City yang mengoleksi satu poin lebih banyak menjadi sumber sakit hati Liverpool musim ini.
Baca Juga : Tanpa Membeli, Liverpool Sudah Punya 2 'Pemain Baru' Musim Depan
Apa yang terjadi dengan Liverpool musim ini mirip apa yang dialami Manchester United 30 tahun silam.
"Liverpool dan Juergen Klopp sudah membangkitkan rasa takut lawan dan bisa menggunakan Man United sebagai inspirasi," tulis Liverpool Echo sebagai judul artikel mereka, dilansir BolaSport.com.
Musim 1991-1992 menjadi musim terakhir kasta teratas Liga Inggris masih bernama First Division sebelum berubah menjadi Premier League semusim berikutnya.
Saat itu, Leeds United yang baru saja promosi dua musim sebelumnya berhasil menjadi juara.
Leeds mengalahkan Manchester United yang ada di peringkat kedua meski sempat berpeluang besar menjadi juara musim itu.
Manchester United kemudian resmi tak bisa jadi juara saat kalah 0-2 dari Liverpool pada laga kedua terakhir musim itu.
Laga tersebut kemudian terus dirayakan oleh fan Liverpool dengan chant, "Anda kehilangan gelar di Merseyside".
Baca Juga : Berseteru dengan Real Madrid, Zidane Bakal Pindah ke Juventus?
Man United saat itu memang tampak sedang akan bangkit dari 25 tahun lamanya tak meraih gelar.
Hal serupa terjadi dengan Liverpool saat ini yang sudah 30 tahun tak berhasil meraih gelar Liga Inggris.
Liverpool sekarang mungkin bisa mencontoh apa yang dilakukan Man United saat itu, hal yang membuat Setan Merah kemudian mendominasi sepak bola Inggris dalam 20 tahun lamanya.
Setelah musim itu memang Man United berhasil meraih 13 gelar Premier League dalam 20 tahun.
Termasuk musim setelah itu yang merupakan musim pertama bergulirnya era Premier League.
Kedatangan Eric Cantona beberapa bulan setelah kekalahan di Anfield membuat Man United menjadi tim yang sangat suli untuk dikalahkan.
Meski begitu, kebanyakan skuat mereka sudah dibangun dalam tahun-tahun sebelumnya.
Hal yang sama terjadi dengan tim Juergen Klopp di Liverpool saat ini.
Mereka sudah tampak seperti tim yang matang dengan berhasil lolos dua kali beruntun ke final Liga Champions.
Satu hal yang berbeda adalah soal trofi juara.
Man United saat itu berhasil meraih gelar Piala FA 1990, Piala Winners 1991, dan Piala Liga Inggris semusim berselang.
Baca Juga : Pertanda Karier Gareth Bale di Real Madrid Akan Segera Berakhir
Sedangkan Liverpool saat ini belum memiliki koleksi trofi yang mereka raih dalam beberapa musim terakhir.
Hal itu memang bisa berubah akhir musim ini, Liverpool masih bisa memenangi gelar Liga Champions.
"Menang, menang, dan menangi trofi. Sukses akan membawa sukses yang lain. Coba lihat Man City," tulis Echo.
"Banyak yang berkata trofi pertama adalah yang tersulit. Sudah kalah di tiga final dan menjadikan Liverpool runner-up terbaik Liga Inggris sepanjang masa, Klopp tahu betapa pentingnya mendapatkan trofi."
Liverpool akan menghadapi Tottenham Hotspur pada laga final Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Sabtu (1/6/2019) atau Minggu (2/6/2019) dini hari WIB.
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | Liverpool Echo |
Komentar