BOLASPORT.COM - Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) tampaknya benar-benar memikirkan nasib bulu tangkis di masa depan.
Terbukti dari beberapa inisiatif BWF yang makin gencar mengembangkan inovasi bulu tangkis di kancah pentas olahraga dunia.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Xinhua, Poul-Erik Hoyer Larsen (Presiden BWF) menyebut bahwa bulu tangkis harus terus disempurnakan agar menjadi cabor yang makin menarik.
Baca Juga: Piala Sudirman 2019 - Fitriani Minta Maaf Tak Bisa Redam Blichfeldt
Mantan pemain tunggal putra terbaik Denmark itu tak segan mengungkapkan salah satu langkah besar BWF, yakni adanya kemungkinan perubahan sistem skor pada bulu tangkis.
BWF mewacanakan mengubah sistem 21 poin menjadi 11 poin serta menggunakan format lima gim (best of five).
Sistem itu membuat para pemain diwajibkan setidaknya mengantongi tiga gim untuk meraih kemenangan atas sang lawan.
"Menurut saya, 11 poin adalah hal paling tepat yang perlu dilakukan untuk membuat bulu tangkis makin menarik," ucap Poul-Erik Hoyer Larsen.
"Kami perlu terus berkembang dan membuat bulu tangkis menjadi lebih baik. Jika kami tidak begitu, kami akan jadi badan dunia yang tidak menarik bagi generasi berikutnya," katanya lagi.
Sebagian anggota BWF yang pro akan hal tersebut sebenarnya telah mengajukan proposal pada Rapat Tahunan BWF di Bangkok, Thailand, 2018 lalu.
Sayangnya, sebagian besar anggota BWF ada yang tidak setuju dan akhirnya proposal tersebut batal disetujui.
Baca Juga: Piala Sudirman 2019 - Hafiz/Gloria Sebut Cara Servis Jadi Biang Keladi
Poul-Erik Hoyer Larsen menilai kemungkinan mereka yang menolak adalah akibat waktu pengajuan proposal yang tidak tepat lantaran menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Dia mengklaim bukan tidak mungkin proposal itu akhirnya akan disetujui jika diajukan lagi seusai perhelatan ajang empat tahunan tersebut.
"Mereka yang menolak mungkin merasa waktu itu terlalu mendekati Olimpiade 2020 untuk melakukan perubahan sistem skor," kata dia.
Baca Juga: Piala Sudirman 2019 - Gagal Sumbang Poin, Anthony Ambil Sisi Positif
"Mungkin mereka akan memikirkannya lagi setelah Tokyo 2020 dan membuat keputusan. Jadi, kami harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi," kata dia lagi.
Saat ini, bulu tangkis menggunakan format best of three di mana pemain wajib mengambil dua gim untuk memastikan kemenangan.
Gim poin berada di angka 20 di mana pemain yang berhasil meraih poin 21 terlebih akan menjadi pemenang gim tersebut.
Setiap gim pun mendapat jatah adu setting maksimal hingga poin 30-29.
Baca Juga: Piala Sudirman 2019 - Perjuangan Hendra Setiawan dkk Buktikan Indonesia Bisa Bersatu
Dalam empat dekade terakhir, bulu tangkis sendiri sudah mengalami empat kali perubahan skor, di mana keempatnya juga menggunakan format best of three.
Di era Rudy Hartono, yakni tahun 1960 hingga awal 1980-an, poin gim berada di angka 15.
Adapun pada akhir tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an yang menjadi era Susy Susanti, sistem skor berubah dan poin gim berada di angka 11.
Menjelang memasuki tahun milenium hingga 2005, di mana Taufik Hidayat mulai menunjukkan tajinya, poin gim kembali berada di angka 15.
Kemudian pada tahun 2006 hingga sekarang, mulailah era bulu tangkis dengan poin gim di angka 21.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Xinhua |
Komentar