BOLASPORT.COM - Barcelona kini dikatakan menjadi satu-satunya tujuan tersisa bagi Massimiliano Allegri usai tinggalkan Juventus.
Setelah lima musim, Massimiliano Allegri akan meninggalkan Juventus akhir musim ini.
Soal ke mana ia akan berlabuh setelah ini masih menjadi tanda tanya besar.
Kini tujuan-tujuan tersebut tampaknya mulai tertutup dan hanya menyisakan Barcelona sebagai kemungkinan.
Baca Juga: Belajar Kesabaran dari Valencia, Menghayati Kehampaan di Mestalla
Dilansir BolaSport.com dari Goal, Barcelona jadi satu-satunya tujuan pelatih 51 tahun tersebut yang tersisa.
Hal ini terjadi karena klub-klub lain yang menjadi tujuan Allegri sebelumnya kini sudah menentukan nasib mereka.
Paris Saint-Germain (PSG) memutuskan memperpanjang kontrak Thomas Tuchel.
Begitu juga dengan Bayern Muenchen yang tetap percaya pada Niko Kovac dan Inter Milan lebih memilih Antonio Conte.
Tiga posisi itu adalah pekerjaan yang dikabarkan menarik minat Allegri selain Barcelona.
Barcelona memang kabarnya akan memecat pelatih Ernesto Valverde usai gagal di Liga Champions dan Copa del Rey.
Direktur Olahraga Barcelona, Ariedo Braida, pernah bekerja sama dengan Allegri di AC Milan.
Baca Juga: Ketumpulan Lini Depan AC Milan, Tiada yang Cetak 10 Gol di Serie A
Ia bisa menjadi jembatan untuk Allegri menjadi nakhoda klub asal Catalunya tersebut musim depan.
Andai Barcelona tak memilihnya, Allegri kemungkinan besar bakal menganggur terlebih dahulu.
"Rencana saya adalah kembali bekerja saat ada kesempatan tepat yang muncul," ujar Allegri.
"Jika tidak, maka saya akan beristirahat selama setahun."
"Saya ingin memilih klub yang bisa membuat saya bersenang-senang dan memenangi sesuatu," tutur mantan pelatih AC Milan tersebut.
Dengan CV seperti Allegri, sepertinya banyak klub yang akan mengantre tanda tangannya.
Selama lima musim di Juventus, ia memenangi lima gelar Serie A dan empat Coppa Italia.
Sebelum itu ia juga pernah membawa AC Milan menjuarai Serie A dan membawa Sassuolo juara Serie C.
Baca Juga: Tinggalkan AC Milan, Gattuso dan Giampaolo Tukar Nasib?
Kritik terbesar yang kerap didapat Allegri adalah gaya bermain yang pragmatis.
Ia tak malu-malu untuk bermain bertahan atau mengubah taktik demi meraih kemenangan.
Selain itu ia kerap dikatakan kesulitan menangani pemain bintang.
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | Goal |
Komentar