BOLASPORT.COM - Keberhasilan Maurizio Sarri menjuarai Liga Europa musim 2018-2019, menambah deretan pelatih sukses asal Italia di Chelsea.
Chelsea akhirnya menjadi pelabuhan trofi bergengsi perdana buat pelatih Maurizio Sarri.
Ihwal itu terjadi saat Chelsea sukses memenangi Liga Europa musim ini dengan skor 4-1 atas Arsenal pada partai final, Rabu (29/5/2019) di Baku Olympics Stadium, Azerbaijan.
Maklum, sejak mengawali karier kepelatihan sejak 29 tahun silam, Maurizio Sarri belum juga meraih gelar juara prestisius.
Meski begitu, ia pernah mengangkat trofi Copa Italia Serie D, yang statusnya kejuaraan semi-profesional, saat menangani Sansovino pada 2003.
Baca Juga: Final Liga Europa - Musim Terindah bagi Eden Hazard di Chelsea
Peracik strategi berumur 60 tahun itu pun juga mencatat rekor 39 kemenangan dalam 63 laga (61,9 persen) bareng The Blues.
Raihan tersebut cuma kalah dari Jose Mourinho yang mengukir 42 kemenangan dari 59 laga (71,28 persen) pada musim perdana menangani Chelsea, 2004-2005.
Selaras dengan keberhasilan persenbahan trofi pada musim perdananya di Chelsea, Sarri juga menambah deretan pelatih berkebangsaan Italia yang meraih kesuksesan untuk klub beralias The Blues.
Namun, siapa saja para pendahulu Sarri dari Negeri Gladiator tersebut?
Berikut BolaSport.com merangkum rekam jejak juru taktik Italia yang mereguk keberhasilan untuk Chelsea:
Baca Juga: Final Liga Europa - Sabet Juara, Chelsea Mencetak Rekor Langka
Status Gianluca Vialli adalah pemain Chelsea sejak didatangkan dari Juventus pada musim panas 1996.
Namun, setelah pelatih Ruud Gullit dipecat pada Februari 1998, Vialli yang kala itu berusia 33 tahun, merangkap peran sebagai pelatih.
Bersama dalam nakhoda Vialli hingga Septermber 2000, Chelsea meraih lima trofi juara: Piala FA (1999-2000), Piala Liga Inggris (1997-1998), Charity Shield (2000), Piala Winners (1997-1998), dan Piala Super Eropa (1998).
Selama diasuh pria kelahiran Cremona itu, Chelsea mencatat rekor kemenangan 76 kali dari 143 laga alias 53,15 persen.
Baca Juga: Final Liga Europa dan 3 Laga Puncak Lain yang Buktikan Keganasan Pedro
Setelah Chelsea kalah cuma menang sekali dalam enam partai perdana Liga Inggris musim 2000-2001, Gianluca Vialli dipecat.
Penggantinya pun ternyata masih orang berkebangsaan Italia, yaitu Claudio Ranieri.
Bareng Ranieri selama empat musim, The Blues tidak bagus-bagus amat karena tak memenangi gelar satu pun.
Paling banter Chelsea finis urutan kedua Premier League musim 2003-2004.
Baca Juga: Ungkapan Kesedihan Kapten Chelsea Terkait Hengkangnya Hazard
Setelah Roman Abramovich mengakusisi klub pada 2003, Chelsea mendapat kesempatan pertama bekerja dengan pelatih asal Italia pada Juli 2009.
Adalah Carlo Ancelotti yang membuka keran kedatangan juru taktik asal Negeri Gladiator setelah meninggalkan AC Milan.
Diasuh Ancelotti antara Juli 2009-Mei 2011, The Blues mampu memenangi tiga gelar juara pada musim perdana.
Gelar itu adalah Liga Inggris (2009-2010), Piala FA (2009-2010), dan Community Shield (2009).
Pria yang kini membesut Napoli itu meninggalkan Chelsea dengan 67 kemenangan lewat 109 pertandingan (61,47 persen).
Pemecatan pelatih Andre Villas-Boas pada Maret 2012 membuat asistennya, Roberto Di Matteo naik pangkat.
Di Matteo pun menjadi pelatih kartekur buat Chelea hingga akhir musim 2011-2012.
Tak dinyana, eks gelandang itu mempersembahkan trofi Piala FA dan ajang yang belum pernah dimenangkan Chelsea, Liga Champions.
Namun, setelah statusnya dipermanenkan The Blues pada Juni 2012, Di Matteo justru dipecat lima bulan setelahnya, November.
Pria berkepala plontos itu meninggalkan klub dengan rekor kemenangan 57,1 persen (24 kali menang dari 42 partai).
Baca Juga: Final Liga Europa - Chelsea Jawaban Penantian 29 Tahun Maurizio Sarri
Antonio Conte menjadi pelatih asal Italia keempat sepanjang sejarah Chelsea, sejak dilantik pada April 2016.
Pada musim perdana bareng The Blues, Conte mencatat sebagai pelatih pertama yang mampu memenangi tiga gelar Premier League of The Month (Oktober, November, dan Desember 2016).
Jerih payah eks pelatih Juventus itu terbayar ketika Chelsea meraih juara Liga Inggris musim 2016-2017 berbekal 93 poin.
Baca Juga: Refleksi Unai Emery Pasca Arsenal Kalah di Final Liga Europa
Trofi kembali didaratkan Conte pada musim berikutnya ketika membawa Chelsea menang 1-0 atas Manchester United pada final Piala FA 2018.
Hanya saja, ia dipecat pada Juli 2018 setelah The Blues cuma finis urutan kelima pada klasemen akhir Liga Inggris 2017-2018.
Conte pergi dari Chelsea dengan persentase kemenangan 65,1 persen (69 kali menang dari 106 partai).
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | transfermarkt.com |
Komentar