BOLASPORT.COM - Paolo Maldini menerangkan berbagai hal tak mengenakkan selama menjabat sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan AC Milan.
Paolo Maldini disebut-sebut bakal diserahi amanah sebagai Direktur Olahraga AC Milan setelah Leonardo Araujo resmi mundur pada Selasa (28/5/2019).
Itu artinya, CEO Ivan Gazidis bakal menggeser Paolo Maldini ke posisi baru dari yang sebelumnya memangku jabatan Direktur Strategi dan Pengembangan AC Milan.
Paolo Maldini memang belum diserahi tugas baru tersebut, tetapi pengalaman melelahkan sudah ia rasakan sejak kembali ke AC Milan pada Agustus 2018.
Baca Juga: Belum Setahun Jadi Direktur Strategi AC Milan, Paolo Maldini Sambat
"Direktur adalah profesi yang secara keseluruhan mengenai menjalin relasi, pekerjaan ini bisa saja menyiksa," tutur Maldini, seperti dikutip BolaSport.com dari laman Football Italia.
"Sebab, sebelumnya saya hanya fokus soal sepak bola. Sejujurnya, duduk di kantor bukanlah tujuan dalam hidup saya."
"Meski begitu, kembali ke tempat latihan klub di Milanello dan berpartisipasi dalam denyut kehidupan tim adalah hal yang luar biasa," kata Maldini menjelaskan.
Pria yang kini berusia 50 tahun itu juga mengaku bahwa ada tuntutan besar dari fan ketika ia kembali ke San Siro sejak meninggalkan klub pada 2009.
Maklum, Maldini memberi banyak kesuksesan buat Milan saat masih bermain.
Selama memperkuat AC Milan antara 1985-2009, Maldini sukses mempersembahkan 25 titel juara, lima di antaranya adalah Piala/Liga Champions.
Baca Juga: Keisuke Honda Kembali Bermain di Serie A Musim Depan?
"Saya pikir apa yang sudah diupayakan pemain di lapangan bakal dikenang selamanya, khususnya di klub dengan rasa kepemilikan besar seperti AC Milan," tutur Maldini.
"Hal itu cukup membantu saya. Di sisi lain, hal itu membuat fan menuntut untuk mengembalikan klub seperti masa lalu."
"Tiada seorang pun yang mengatakan bahwa pemain bagus akan otomatis menjadi direktur yang bagus pula," kata ayah dua anak ini memungkasi percakapan.
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar