BOLASPORT.COM - Kemajuan teknologi komunikasi dimulai pada tanggal 24 Mei, saat pesan telegraf pertama di dunia berhasil dikirim oleh Samuel F.B. Morse pada tahun 1844 dari Washington D.C. ke Baltimore.
Peristiwa ini adalah titik awal revolusi arus informasi dan komunikasi di dunia, di mana saat ini kemajuan teknologi yang ada memberikan kemampuan untuk mengirim data atau berbicara dalam berbagai format melalui telepon seluler atau ponsel.
Kemajuan teknologi ini tidak terkecuali juga berdampak pada dua orang atlet mixed martial arts (MMA) asal Indonesia yang tergabung dalam ONE Championship, Rudy "The Golden Boy" Agustian dan Anthony "The Archangel" Engelen.
Baca Juga: Liverpool Juara Liga Champions, Loris Karius Trending Topic
Rudy dan Anthony berbagi kenangan tentang alat komunikasi yang mereka miliki, terutama pada era sebelum fitur canggih seperti kamera, layanan 3G atau berbagai media sosial.
Rudy mengenang ponsel pertama yang ia miliki beberapa dekade lalu.
"Ponsel pertama saya itu adalah handphone legenda, Nokia 3310," kata Rudy Agustian seperti dilansir BolaSport.com dari ONE Championship.
"Saat saya SMU, masih sedikit banget teman-teman yang punya HP."
"Memiliki Nokia 3310 waktu itu membuat saya merasa gagah dan ganteng," ucap Rudy lagi.
Petarung divisi flyweight yang berasal dari disiplin Muay Thai ini merasakan masa remaja yang lebih meriah dengan kehadiran ponsel tersebut.
Baca Juga: Eko Roni Saputra dan Sunoto Bicara tentang Tradisi Mudik
"Nah, beberapa bulan setelah saya memiliki ponsel, Nokia mulai merilis berbagai seri ponsel yang lebih mahal dan canggih, serta memiliki kamera," ujar Rudy Agustian.
"Kebetulah ponsel saya itu pemberian dari seorang kakak sepupu. Punya ponsel bikin kita merasa borju (bourgeoisie: kaum berada)."
"Saat itu, kalau mau melakukan pendekatan ke lawan jenis juga jadi lebih gampang berkat adanya HP," tutur Rudy sambil tertawa.
Namun, menurut Rudy penggunaan SMS (Short Messaging Service) kala itu masih menyulitkan.
"Mendekati perempuan yang kita sukai itu ya hanya melalui layanan SMS. Mengetik pesan singkat atau sms itu rasanya ribet dan lama, mahal pula harganya," kata Rudy Agustian.
Atlet yang tergabung dalam Golden Boy Muay Thai Camp ini mengaku bahwa segala sesuatunya masih terbatas pada saat itu.
Baca Juga: Stefer Rahardian, Mantan Office Boy yang Raih 9 Kemenangan Beruntun untuk Indonesia
Pada awal era tersebut, satu pesan melalui ponsel dihargai sebesar Rp 350 dan terbatas hanya 350 karakter.
"Hal ini jelas berbeda banget dengan komunikasi zaman sekarang," tutur Rudy Agustian.
"Masa-masa dulu itu lucu dan bikin kangen juga sih, di mana fungsi ponsel benar-benar hanya untuk berkomunikasi dan bukan sarana media sosial seperti sekarang."
"Kadang saya jadi rindu sama masa-masa old school, when a phone is just a phone."
"Jadi bikin kangen geng atau tongkrongan zaman dulu, di mana kami suka saling pinjam HP untuk berfoto," ujar atlet yang berlaga pada ONE: For Honor di Jakarta, Mei lalu.
Rekan senegara Rudy, Anthony Engelen, juga angkat bicara soal masa-masa penggunaan ponsel zaman dulu.
Baca Juga: Rika Ishige, Atlet ONE Championship Thailand yang Gemar Cosplay
Atlet yang akan bertanding dalam ajang ONE: Legendary Quest di Shanghai, Tiongkok ini mengaku melewatkan beberapa era kemajuan teknologi komunikasi.
"Alat komunikasi pertama saya adalah telepon seluler, di mana saya melewatkan tren penggunaan pager pada zaman itu," kata Anthony Engelen.
"Saya dan teman-teman sekelas sudah langsung menggunakan telepon seluler."
"Kami semua menggunakan ponsel produk dari KPN, salah satu penyedia layanan seluler di Belanda."
"KPN meluncurkan ponsel Pocket Line dan saya memiliki seri Wave saat itu."
"Periode itu kurang lebih bersamaan dengan rilisnya berbagai ponsel produksi SonyEricsson."
"Walaupun tua dan masih menggunakan antena, saya merasa sangat senang karena sudah dapat memiliki dan menggunakan handphone," ucap atlet yang sempat menghabiskan masa sekolah di negeri orang itu.
Baca Juga: Atlet MMA Indonesia Berbagi Menu Penganan Berbuka Puasa
Atlet divisi featherweight yang berlatih di bawah Bali MMA ini juga mengenang pengalamannya memiliki beberapa nomor seluler yang dapat ia gunakan sebebas-bebasnya.
"Pada era itu, saya sudah merasa bangga sekali dengan paket langganan bulanan seluler yang memfasilitasi tarif khusus untuk 3 nomer seluler lainnya," kata Anthony Engelen.
"Fasilitas tersebut memudahkan saya untuk menghubungi para anggota keluarga lain dengan tarif lebih murah."
"Saya tidak punya kenangan yang terlalu istimewa dengan ponsel old school ini."
"Saya bahkan juga kurang ingat apakah ponsel itu hilang atau saya dirampok, tetapi yang jelas saya sudah tidak memilikinya lagi," tutur Anthony menambahkan.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | onefc.com |
Komentar