BOLASPORT.COM - Penampilan duet ganda putra Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov sempat menurun dalam satu tahun terakhir.
Sebab dalam 11 dari 13 turnamen terakhir yang Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov ikuti, mereka selalu tersingkir sejak babak-babak awal.
Hal tersebut pun mengakibatkan keberadaan duet Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dalam daftar peringkat BWF kini merosot ke urutan ke-23 dunia.
Baca Juga: Nguyen Tien Minh Masih Menjaga Asa Menuju Olimpiade Tokyo 2020
Padahal, mereka sebelumnya merupakan ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Rusia.
Lantaran, duet ini pernah mencapai karier tertinggi dengan menduduki peringkat ketujuh dunia pada akhir 2017.
Dengan hasil buruk tersebut, tentu menjadi hal yang wajar bagi kampiun Kejuaraan Eropa 2014 itu jika mereka merasa kehilangan kepercayaan diri.
Namun demikian, pada Piala Sudirman 2019 (19-26 Mei), duet Ivanov/Sozonov berhasil menorehkan titik balik karier mereka.
Baca Juga: Pernah Sapa Fans Indonesia, Kapten Lechia Gdansk Kunjungi Bali
Berhadapan dengan tim kuat Jepang di fase penyisihan grup, Ivanov/Sozonov sukses 'membangunkan' Negeri Matahari Terbit tersebut.
Sebab, mereka berhasil mencuri poin nomor ganda putra setelah mengalahkan kampiun Kejuaraan Asia 2019, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, dua gim langsung, 21-19, 21-16.
Baca Juga: Kontrak Baru sudah Menanti Pahlawan Liverpool di Liga Champions
Meski Rusia gagal lolos fase grup, Ivanov/Sozonov tercatat tak pernah menelan kekalahan selama Piala Sudirman 2019.
"Kami belum pernah bermain dengan level sebaik itu selama lebih dari satu tahun. Mereka (Endo/Watanabe) adalah pasangan peringkat top five dunia," ucap Ivan Sozonov, yang dilansir BolaSport.com dari laman BWF.
Baca Juga: Tak Kunjung Tanding, Pelatih Kepala Tunggal Putra BAM Siap 'Tinggalkan' Lee Chong Wei
"Kami berhasil menemukan (ritme) permainan kami dan gaya bermain kami sendiri," ucap dia melanjutkan.
Ivanov/Sozonov adalah pasangan ganda putra Rusia pertama yang pernah berhasil menjuarai turnamen Super Seriers yang kini setara dengan kategori BWF World Tour Super 500 ke atas.
Tak tanggung-tanggung, gelar tersebut berasal dari turnamen paling tua dan memiliki prestise tinggi di dunia bulu tangkis, All England Open 2016.
Baca Juga: Australian Open 2019 - Sembuh dari Demam, Pasangan Ganda Campuran Malaysia Ini Siap Tempur
Pada laga semifinal, mereka bahkan mengalahkan pasangan nomor satu dunia asal Korea Selatan saat itu, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong.
Sozonov mengakui bahwa dia dan Ivanov memang tengah berada dalam masa yang sulit.
Namun, dia tak menampik bahwa hasil Piala Sudirman 2019 mampu membuat mereka mengembalikan level permainan terbaik mereka.
Baca Juga: Australian Open 2019 - China dan Jepang Dominasi Daftar Unggulan
"Tentu saja kami belum berada dalam performa terbaik. Sulit untuk terus bermain di level (permainan) yang tinggi," ucap pemain berusia 29 tahun itu.
"Kemenangan ini sangat penting bagi kami, memberikan kami rasa percaya diri, bekal kekuatan bagi kami ke turnamen selanjutnya, terutama untuk tahun depan," tuturnya.
"Tahun ini adalah tahun kualifikasi Olimpiade. Kami perlu bermain menghadapi para pemain top dunia. Tetapi, kami juga tidak lupa harus terus berlatih," ucap Sozonov memungkasi.
Baca Juga: Nguyen Tien Minh Masih Menjaga Asa Menuju Olimpiade Tokyo 2020
Editor | : | Estu Santoso |
Komentar