BOLASPORT.COM – Siapa korban kutukan terbaru kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia dengan titel Liga 1? Jawabnya adalah David Da Silva.
Sejak kasta teratas Liga Indonesia bernama Liga 1, dua musim beruntun selalu memakan korban dari pemain asing yang produktif pada tahun sebelumnya.
Catatannya, korban kutukan Liga 1 untuk pemain asing ini bagi mereka yang setelah subur di Tanah Air pergi gabung klub luar Indonesia.
Baca Juga: Minim Gol, Bomber Subur Persebaya pada Musim 2018 Didepak Klub Korea
Korban kutukan Liga 1 terbaru adalah David Da Silva, penyerang asal Brasil.
David Da Silva pada pertengahan bulan ini didepak klub kasta teratas Liga Korea Selatan atau K-League Classic, Pohang Steelers.
Mencetak dua gol dalam delapan laga klubnya dianggap catatan prestasi yang tak bagus.
Baca Juga: Daftar Pelatih Klub Liga 2 2019, Hanya Ada Dua Nama Arsitek Asing
Apalagi, David Da Silva didatangkan dari Persebaya Surabaya dengan status pemain depan dengan catatan gol menterang.
Baca Juga: Eks Striker Mitra Kukar Jadi Incaran Utama Legenda Liverpool
Pesepak bola 28 tahun ini bahkan nyaris merebut gelar top scorer Liga 1 2018.
Sayang, catatan gol David disalip jagoan PS Tira (kini Tira-Persikabo) asal Serbia, Aleksandar Rakic.
Ya, David Da Silva membukukan catatan gol sebanyak 20 dan Rakic unggul satu angka saja.
Baca Juga: Timnas Thailand Remuk Redam di King’s Cup 2019, Kini Tak Punya Pelatih
Namun setelah Liga 1 2018 selesai, David hengkang dari Indonesia setelah semusim memiliki karier lumayan cemerlang bersama Persebaya.
Beda dengan Rakic, meski pindah klub ke Madura United, dia tetap berada di Tanah Air.
Hasilnya, Rakic masih produktif sejauh ini dengan dua gol pada tiga laga awal Madura United di Liga 1 2019.
Baca Juga: Brace Eks Striker Inter Milan Bawa Klub Liga Super China Ini Melambung
Sedangkan David jauh dari asa dan akhirnya menerima kenyataan pahit didepak klubnya asal Korea.
Kenyataan ini sebenarnya kalau dipelajari atau lebih tepatnya dicocokan dengan dua pendahulu David di Liga 1 2017, ada kesamaan.
Dua pemain paling produktif teratas Liga 1 2017 juga mengalami nasib hampir sama dengan David Da Silva.
Baca Juga: VIDEO – Gol Spektakuler dari Sepakan Andres Iniesta di Liga Jepang 1
Sylvano Comvalius adalah pemain tersubur Liga 1 edisi pertama dengan mampu memutus rekor jumlah gol top skor sepanjang masa Peri Sandria.
Striker asal Belanda ini mencetak 37 gol dari 34 laga yang dijalani untuk Bali United.
Lalu di bawah Sylvano ada pemain depan asal Brasil, Marclei Santos yang membela Mitra Kukar.
Baca Juga: Dua Gol Eks Pilar Barcelona Buat Papan Atas Liga Super China Memanas
Marclei mencetak 24 gol dari 32 pertandingan semusim dan menjadi pemain tersubur kedua setelah Sylvano.
Sayang, nasibnya sama dengan David Da Silva saat keduanya melajutkan karier di Liga Thailand 1 2018.
Sylvano gabung Suphanburi FC dan hanya main tujuh kali tanpa sumbangan gol.
Baca Juga: Liga Malaysia Pasca-lebaran Saddil Ramdani Langsung Starter, sayang…
Untungnya, pemain kelahiran Amsterdam ini tak didepak di tengah jalannya kompetisi.
Sedangkan Marclei gabung Chonburi FC dan hanya dimainkan 12 kali plus sumbangan tiga gol.
Dia pun akhirnya didepak pada akhir putaran pertama Liga Thailand 1 2018 dan menuju Vietnam.
Baca Juga: Yanto Basna Pesta Bareng Timnas Indonesia, Klubnya Telan Kekalahan
Marclei pun gabung Ho Chi Minh City pada sisa musim 2018 dan menyumbang dua gol dalam enam laga.
Artinya, Sylvano dan Marclei sebenarnya menerima kutukan Liga 1 setelah produktif lalu meninggalkan Indonesia.
Hal sama pun dirasakan oleh David Da Silva musim ini.
Baca Juga: Resmi, Real Madrid Kontrak Pemain Berjulukan Messi dan Alumni La Masia
Ini pun memunculkan semacam joke ’serius’ kalau pemain asing yang produktif pada level atas Liga Indonesia dengan nama Liga 1, dilarang keras cepat pergi dari negeri ini.
Karena, kutukan mandul atau minim cetak gol akan menyertai mereka!
Baca Juga: Keputusan Penting Diambil Klub Liga Australia Milik Orang Indonesia
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar