BOLASPORT.COM - Petinju kelas berat Inggris, Tyson Fury, sesumbar bahwa dia akan memenangi duel ulang alias rematch kontra Deontay Wilder (Amerika Serikat).
Tyson Fury baru saja memenangi pertarungan atas petinju asal Jerman, Tom Schwarz, di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat (AS), Minggu (16/6/2019) lalu.
Pada duel tersebut, Fury berhasil mengalahkan Schwarz secara technical knock out alias TKO pada ronde kedua.
Dengan kemenangan ini, Fury pun masih menjaga rekor tidak terkalahkan yang dia pegang sampai 29 pertarungan.
Sementara itu, catatan tidak terkalahkan milik Schwarz tercoreng berkat kemenangan TKO Fury atas dia.
Usai meraih kemenangan atas petinju 25 tahun tersebut, Tyson Fury pun siap kembali membidik gelar juara dunia WBC yang kini masih dipegang Deontay Wilder.
Selain menyatakan kesiapannya, Fury juga "pede" bisa mengalahkan Wilder.
Kepercayaan diri Fury ini tak lepas dari perasaan menang yang dirasakan pada duel pertama, Desember 2018, meski pertarungan pada akhirnya divonis imbang oleh dewan juri.
"Saya sudah mengalahkan dia (Wilder) sekali jadi saya akan menaklukkan dia lagi," kata Fury yang dilansir BolaSport.com dari BBC.
Baca Juga: Terobosan Baru, Borobudur Marathon 2019 Gunakan Sistem Ballot
"Dia akan mendapatkan saya, Tyson Fury sebagai lawan yang benar-benar sepadan dalam pertandingan terbesar di dunia tinju," tutur petinju berjulukan The Gyspy King itu.
Akhir tahun lalu, Tyson Fury hanya bisa menerima hasil imbang dari duel pertamanya kontra Deontay Wilder yang berlangsung di Los Angeles, AS.
Hasil itu membuat Fury gagal mewujudkan ambisinya untuk merebut sabuk juara dunia kelas berat versi WBC.
Baca Juga: Daripada Mahal-Mahal Beli De Ligt, Liverpool Sebaiknya Beli Bek Kiri
Promotor Fury, Frank Warren, mengatakan bahwa kliennya akan naik ring lagi pada bulan September atau November di New York, AS, sebelum melakoni rematch kontra Wilder.
Rencananya, pertarungan ulang itu bakal digelar awal tahun depan.
"Sangat mungkin pertarungan itu akan digelar pada awal tahun depan. Banyak pihak yang mendorong kami untuk bisa mewujudkan pertandingan besar itu," kata Frank Warren.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BBC |
Komentar