BOLASPORT.COM - Pelatih Tira Persikabo, Rahmad Darmawan, mengaku kaget ketika mendengar ada kerusuhan antar suporter selepas pertandingan melawan Persib Bandung pada laga tunda pekan kedua Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/6/2019).
Juru taktik yang akrab disapa RD itu mengatakan ada beberapa korban dari suporter Tira Persikabo selepas pertandingan.
RD mengatakan sebelum kerusuhan terjadi ada oknum suporter yang tiba-tiba menyalakan petasan berjenis flare ketika ia dan Tira Persikabo mendatangi pendukung mereka selepas pertandingan.
Pendapat RD, mungkin saja penyalaan flare tersebut membuat banyak orang yang tidak suka sehingga terciptanya kerusuhan.
Baca Juga: Jera dengan Sanksi Denda Komdis PSSI, Panpel PSIS Rilis 3 Aturan Ketat
"Saya tidak tahu siapa yang menyalakan flare, abis itu langsung lempar-lemparan antar suporter," kata RD saat ditemui awak media termasuk BolaSport.com di Nendia Primarasa, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).
"Tidak lama proses kerusuhan tersebut antara 5 sampai 7 menit saja, tapi saat saya ke bawah, saya melihat ada enam orang perempuan yang sedang dikasih penanganan medis, mungkin agak shock saja," ucap eks pelatih Persija Jakarta.
Di media sosial memang terlihat ada beberapa gesekan antar suporter Persib Bandung dengan Tira Persikabo.
Suporter Tira Persikabo dikabarkan tertahan di Stadion Si Jalak Harupat dan dipersilahkan meninggalkan venue tersebut kalau sudah aman.
Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Terancam Tanpa 4 Pemain Penting di SEA Games 2019
Dikabarkan juga ada beberapa suporter Tira Persikabo yang dilarikan ke salah satu rumah sakit terdekat.
Bahkan, dua pemain Tira Persikabo, Abduh Lestaluhu dan Manahati Lestusen dikabarkan menjenguk suporter mereka yang sedang mendapatkan rawatan medis.
"Ya memang ada beberapa pemain yang ke rumah sakit, ya mungkin melihat kondisi keenam perempuan yang tadi saya bilang," ucap RD.
Pelatih asal Lampung itu berharap ke depannya semua element suporter bisa tetap berpikir positif dalam sebuah pertandingan.
Setidaknya tidak ada kerusuhan yang terjadi selama dan selepas pertandingan.
"Saya cuma berharap suporter lebih dewasa, saling menghargai, dan tidak ada lagi hal-hal sepert ini karena pada dasarnya setiap suporter memiliki keinginan yang sama untuk sepek bola Indonesia yang lebih baik," kata RD.
"Saya juga berpikir sudah waktunya suporter merasa jadi bagian dari pemilik klub, sehingga sama-sama ada hubungan simbiosis mutualisme, itu yang saya harapkan," ucap RD.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar