BOLASPORT.COM - Pembalap Indonesia, Rio Haryanto, menyebut ajakan dari tim T2 Motorsports membangkitkan kembali semangat membalapnya yang sempat padam usai "keluar" dari ajang Formula 1.
Rio Haryanto sempat mencicipi ketatnya kompetisi balap Formula 1 pada tahun 2016 bersama tim Manor Racing.
Namun, petualangan Rio pada kompetisi balap jet darat tersebut berhenti karena masalah finansial.
Dikutip BolaSport dari Kompas.com, Rio tak menampik semangatnya sempat surut.
"Memulai balapan dari usia muda, saya punya tujuan menembus F1. Namun, saya tak bisa melanjutkannya karena keterbatasan finansial," kata Rio, Rabu (19/6/2019).
Meski sempat turun pada beberapa kategori balapan lain, tetapi Rio Haryanto belum bisa sepenuhnya beranjak dari F1.
Terjun untuk mengurus bisnis keluarga tak menghilangkan naluri pembalap pemuda berusia 26 tahun tersebut.
Di tengah kesibukannya, dia kerap rindu suasana balapan dan hiruk-pikuk sirkuit.
Baca Juga: Marc Marquez Dinilai Lebih Cerdik di Sirkuit Ketimbang Valentino Rossi
Harapan dan semangat Rio baru bangkit setelah datang tawaran T2 Motorsport, tim balap yang berkompetisi pada kompetisi Blancpain GT World Challenge Asia 2019.
"Tahun ini saya dapat tawaran bergabung dengan T2, yang menurut saya adalah kejutan dan semangat baru untuk balapan lagi," ujar Rio.
Rio pun kembali antusias untuk kembali ke arena balapan.
"Target T2 adalah menembus ajang Le Mans 24 Hours, ajang yang sangat bergengsi di dunia motorsport," tutur dia melanjutkan.
Baca Juga: Dokter Kerajaan Inggris Bawa Andy Murray Kembali ke Lapangan
Bersama tim dan semangat baru, Rio siap untuk melanjutkan usaha menorehkan sejarah.
Dia berambisi membawa Indonesia dalam ajang Le Mans 24 Hours.
"Semoga saya bisa mencetak sejarah lagi, karena belum ada pembalap Indonesia yang sampai ke sana," kata Rio.
Ajang Blancpain GT World Challenge 2019 saat ini sudah memasuki seri ketiga di Sirkuit Suzuka, Jepang.
Rio Haryanto akan bertandem dengan pembalap Singapura, Gregory Teo.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar