BOLASPORT.COM - Legenda sepak bola Italia, Andrea Pirlo melaporkan seorang penipu yang meniru dirinya.
Mantan pemain AC Milan, Juventus dan timnas Italia, Andrea Pirlo mengajukan gugatan pada seorang pria 48 tahun, Alessandro Palazzolo.
Mantan pedagang emas itu dibawa ke ranah hukum karena sudah melakukan penipuan pada sejumlah toko di Italia.
Baca Juga: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Barcelona Ditolak Matthijs de Ligt
Merugikan bagi Pirlo, karena Palazzolo melancarkan aksi tipu-tipunya dengan menirunya.
Penampilan Palazzolo memang dinilai mirip dengan Pirlo dan itu diakui kepolisian setempat.
"Palazzolo punya perawakan rambut panjang dan brewok mirip dengan Pirlo, tetapi hanya itulah kemiripannya," kata kepala kepolisian Turin dari unit Digos, Carlo Ambra, dikutip BolaSport.com dari Guardian.
"Tetapi ia sukses membangun hubungan dengan pengusaha setempat via sambungan telepon, meniru aksen Pirlo."
Polisi menemukan Palazzolo mengunakan taktik tersebut di Turin, Brescia dan Naples pada beberapa toko.
Ia meminta pemilik toko untuk memberikan diskon dan barang secara gratis.
Pirlo telah diberikan lima laporan kasus bahwa sang penipu sudah membeli beberapa barang bagus termasuk sejumlah pakaian bernilai ribuan euro.
Palazzolo juga melakukan penipuan pada dokter pribadi Pirlo untuk mendapatkan tes medis.
Penipuan pria dari Valenza itu sudah ia lakukan selama dua tahun di mana ia tak sendiri melancarkan aksi busuknya itu.
Baca Juga: Rodrygo Goes Sudah Ditunggu Masalah karena Lini Depan Real Madrid
"Ia membuat cerita mengenai sekitar Pirlo, membicarakan anak-anaknya dan lainnya," lanjut Ambra.
"Ia kemudian mulai memesan barang-barang kecil, di mana asistennya akan mengambilnya dan membayar. Lalu ia memesan barang yang mahal di toko tanpa membayarnya."
"Pada saat yang sama ia sukses membangun kepercayaandirinya dengan menganggap ia benar-benar seorang Pirlo."
Kini Palazzolo sudah diamankan kepolisian setelah sebelumnya yang berwenang melakukan pelacakan lewat sambungan telepon dan mengidentifikasi berbagai testimoni dari para korban.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Gazzetta.it, guardian.co.uk |
Komentar