BOLASPORT.COM - Dua kali water break dalam setiap laga itu lumrah dewasa ini. Tetapi, bagaimana jika ada empat seperti yang diharapkan terjadi di Piala Afrika 2019?
Sejak resmi diberlakukan oleh FIFA pada Piala Dunia 2014, water break (jeda istirahat minum) menjadi solusi bagi pemain untuk tetap fit saat bertanding di lokasi yang ekstrem.
Masyarakat Indonesia pun pernah melihat sendiri aturan water break, yang sempat diterapkan dalam turnamen-turnamen pramusim seperti Piala Presiden.
FIFA sendiri menjelaskan bahwa water break dapat diterapkan jika temperatur udara di lapangan melebih 32 derajat celsius.
Baca Juga: Agen Konfirmasi Gianluigi Buffon Berpeluang Dilatih Mantan Rekan Setim
Lantas, bagaimana jika cuaca yang dihadapi terlampau ekstrem seperti yang dihadapi kontestan Piala Afrika 2019?
Seperti dikutip BolaSport.com dari BBC, perkiraan cuaca di Mesir, selaku tuan rumah Piala Afrika 2019, bisa mencapai 40 derajat celsius.
Situasi ini menimbulkan kecemasan tersendiri di antara para pemain yang tampil.
Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) sebenarnya telah menyiasatinya dengan memberlakukan dua kali water break pada setiap pertandingan, sesuai aturan FIFA.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar