BOLASPORT.COM - Liga Italia musim 2019-2020 akan diramaikan dengan kepulangan dua pelatih ternama, yakni Antonio Conte dan Maurizio Sarri.
Juara bertahan Liga Italia, Juventus, secara resmi mengumumkan Maurizio Sarri sebagai pelatih baru untuk mengarungi kompetisi Liga Italia musim 2019-2020.
Penunjukkan Sarri sebagai nahkoda baru tidak lepas dari keputusan Massimiliano Allegri yang memilih mundur dari jabatan.
Di sisi lain, pendahulu Maurizio Sarri di Chelsea, Antonio Conte telah terlebih dahulu memutuskan kembali melatih di Italia.
Baca Juga: Fabio Quartararo Lampaui Ekspektasi Tim pada MotoGP Catalunya
Antonio Conte didapuk menjadi pelatih baru Inter Milan guna menjadi pesaing utama Juventus merebut scudetto musim depan.
Keputusan Conte memilih Inter sebagai klub barunya sempat mengundang kontroversi mengingat dirinya pernah berjasa bagi Juventus, baik semasa menjadi pemain maupun pelatih.
Pun begitu dengan Maurizio Sarri, yang notabene adalah mantan pelatih Napoli, rival terbesar Juventus saat ini di Liga Italia.
Terlepas dari hal tersebut, Juventus tetap menjadi unggulan untuk kembali memenangkan gelar juara Liga Italia pada musim depan.
Baca Juga: Persik Berpesta Gol Atas PSBS Biak Pada Partai Pembuka Liga 2 2019
Gaya bermain terus menekan lawan yang menjadi ciri khas Sarri diyakini bisa memaksimalkan ketajaman lini serang Bianconeri yang dipimpin Cristiano Ronaldo.
Namun begitu, kemunculan Conte sebagai pelatih baru Nerazzuri jelas tidak dapat dianggap remeh.
Dilansir BolaSport.com dari TalkSport, setidaknya terdapat empat alasan Inter dapat mematahkan dominasi Juventus di Italia.
1. Filosofi Sarri yang 'Sempit'
Kegagalan Sarri menerapkan filosofi Sarri-ball menjadi kasus nyata sewaktu membesut Chelsea pada musim pertama dan terakhirnya.
Chelsea tidak mampu menerapkan strategi menyerang ala Sarri. Filosofi Sarri pun dikhawatirkan sulit berjalan di Juventus.
Baca Juga: Hasil Liga 1 2019 - Spaso Bawa Bali United Menang atas PSIS Semarang
Sebab, semasa dibesut Allegri, kekuatan Juventus lebih terletak pada kemampuan mereka untuk bertahan sehingga serangan yang mereka bangun cenderung pragmatis.
Sarri juga harus menentukan sosok gelandang pengatur tempo baru yang biasanya diperankan oleh pemain kesayangannya di Napoli dan Chelsea, Jorginho.
2. Rekor Conte
Alasan utama Inter menunjuk Conte sebagai pelatih adalah kemampuan Conte untuk memenangkan trofi.
Tiga scudetto beruntun bersama Juventus dari musim 2011 hingga 2013 menjadi bukti kongkret dari DNA kesuksesan sang allenatore.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Lahirnya Gol Tangan Tuhan Lewat Diego Maradona
Juga sewaktu di Chelsea, Conte langsung tancap gas dengan mempersembahkan titel juara Liga Inggris pada musim perdananya sebagai pelatih.
The Blues mampu dibawanya meraih kemenangan terbanyak dengan rekor 30 kemenangan dalam semusim.
3. Ego Para Pemain Bintang di Juventus
Tidak dapat dipungkiri kedalaman skuat Inter Milan dengan Juventus jauh berbeda.
Dari semua lini, pemain-pemain Juventus berlabel bintang seperti Paulo Dybala, Mario Mandzukic, Cristiano Ronaldo, Miralem Pjanic, Aaron Ramsey, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini.
Baca Juga: Barito Putera Vs Kalteng Putra - Babak Pertama Skor Masih Kaca Mata
Dikenal jarang melakukan rotasi, Sarri dihadapkan dengan tantangan baru untuk membuat semua pemainnya merasa bahagia dengan kesempatan bermain yang diberikan.
4. Skuat Juventus Dimakan Usia
Tidak hanya bertabur bintang, skuat Si Nyonya Tua juga didominasi oleh pemain yang sudah memasuki usia senja.
Duet bek Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini telah berusia 32 dan 34 tahun. Di lini tengah ada Blaise Matuidi, Sami Khedira, dan Miralem Pjanic juga telah memasuki kepala tiga.
Baca Juga: Liverpool Terancam Tanpa Salah dan Mane pada Awal Musim 2019-2020
Kondisi tak jauh berbeda juga tampak pada mesin penghasil gol Juve, di mana Mario Mandzukic dan Cristiano Ronaldo juga telah melewati usia 30 tahun.
Apabila para pemain yang sudah mulai uzur tersebut tetap menjadi pondasi kekuatan Juventus musim depan, Sarri patut waspada dengan risiko badai cedera.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | TalkSPORT |
Komentar