Obrigado - Arigato, os gestos de gratidão do Japão nos estádios do Brasil. #CopaAmerica
— Copa América (@CopaAmerica) June 21, 2019
https://t.co/2uorL9XIS1 pic.twitter.com/tGPAOMHXRM
Baca Juga: Piala Dunia Wanita 2019 - VAR Bikin Pemain Kamerun Menangis dan Tuduh FIFA Lakukan Aksi Rasialis
Namun begitu, tidak semua orang memberikan reaksi positif dengan keikusertaan Jepang dalam turnamen antarnegara di Amerika Selatan itu.
Salah satu di antaranya adalah pelatih Venezuela, Rafael Dudamel. Dia melancarkan kritik dengan menyebut Jepang sebagai tamu yang tidak sopan.
"Menurut saya, Copa America seharusnya menjadi ajang bagi tim-tim Amerika Selatan," kata Dudamel dikutip BolaSport.com dari Fox Sports Asia.
"Saya tidak setuju mereka mengundang Jepang, yang menggunakan pemain tim U-23. Saya menganggap mereka kurang menghargai kompetisi kami," sambungnya.
Baca Juga: Hasil Euro U-21 2019, Spanyol Pastikan Tiket ke Olimpiade 2020
Jepang sendiri memiliki alasan untuk membawa wajah-wajah baru saat mentas pada ajang Copa America 2019.
Para pemain muda Jepang sengaja diberikan kesempatan untuk unjuk gigi demi menempa diri untuk menghadapi Olimpiade 2020 di negaranya.
Penampilan Shinji Okazaki dkk juga tidak buruk-buruk amat. Terbaru, Samurai Muda sukses menahan favorit juara Uruguay dengan skor 2-2.
Hasil seri melawan Uruguay sekaligus menjaga asa Jepang untuk lolos dari fase grup Copa America 2019.
Baca Juga: Lebih Ekstrem dari Piala Presiden, Pemain Ingin 4 Kali Water Break di Piala Afrika 2019
Nasib anak asuh Hajime Moriyasu itu akan ditentukan dalam pertandingan melawan Ekuador pada matchday terakhir Grup C Copa America 2019, Selasa (25/6/2019) pukul 06.00 WIB.
Kemenangan dengan selisih dua gol wajib diraih Jepang jika ingin melangkahkan kaki lebih jauh.
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | FOXSportsAsia.com |
Komentar