BOLASPORT.COM - Banyak wanita yang mungkin merasa ragu berkompetisi di dalam dunia bela diri, terutama dalam disiplin mixed martial arts (MMA), terkait dengan pandangan umum mengenai bela diri yang dianggap sebagai olahraga untuk pria.
Akan tetapi, organisasi bela diri terbesar di dunia, ONE Championship, mendorong para atlet wanitanya untuk meraih prestasi gemilang dan menunjukkan kualitas mereka dalam dunia bela diri, terutama dengan tidak adanya perbedaan perlakuan dan kesempatan antara wanita dan pria.
Prestasi mereka sepenuhnya bergantung pada kerja keras serta kualitas masing-masing individu, seperti yang dibuktikan oleh dua petarung Muay Thai muda, Stamp Fairtex dan Alma Juniku.
Tampil dalam ajang ONE: Legendary Quest di Shanghai, China, kedua atlet ini bertarung demi gelar juara dunia ONE Atomweight Muay Thai yang berhasil dipertahankan oleh Stamp.
Baca Juga: Cara Para Atlet ONE Championship Mengatasi Pikiran Negatif
Dalam laga penuh atraksi tersebut, atlet berusia 21 tahun asal Thailand ini membuktikan bahwa gender bukanlah halangan demi meraih prestasi, terutama seni bela diri.
ONE juga membuktikan dukungannya bagi para atlet wanita dengan mencetak salah satu rekor pembayaran tertinggi di dunia mixed martial arts (MMA), yang diperoleh juara dunia ONE Women's Atomweight, Angela "Unstoppable" Lee.
Angela pun akan kembali bertanding demi sebuah kesempatan perebutan gelar juara dunia ONE Strawweight melawan Michelle Nicolini, salah satu petarung legendaris dalam dunia MMA.
Terkait hal ini, atlet wanita andalan Indonesia Priscilla Hertati "Thathie" Lumban Gaol angkat bicara.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | onefc.com |
Komentar