BOLASPORT.COM - Adrien Rabiot jadi salah satu dari banyak gelandang gratisan berkualitas yang datang ke Juventus dalam sewindu terakhir.
Pada Senin (1/7/2019), Adrien Rabiot melangkahkan kaki ke pusat kesehatan Juventus, J Medical, untuk melakukan tes medis.
Tes medis dilakukan Adrien Rabiot sebagai prasyarat wajib menjadi pemain baru Juventus.
Menilik proses kepindahannya, Adrien Rabiot didatangkan Juventus pada bursa transfer musim panas 2019 tanpa bea alias gratis.
Hal itu terjadi lantaran kontrak pesepak bola 24 tahun tersebut di Paris Saint-Germain tuntas pada 30 Juni 2019.
Baca Juga: Paris Saint-Germain Bidik 'The Next Kaka' Setelah Ditinggal Rabiot
Baca Juga: Rabiot Datang, Juventus Siap Jual 2 Gelandang Juara Piala Dunia
Juventus pun seakan tertimpa rezeki mendapatkan gelandang bertahan dengan kualitas mumpuni.
Mutu yang dimiliki Rabiot dapat dilihat melalui penampilannya pada 2017-2018, musim sebelum ia dibekukan PSG.
Pada musim tersebut, ia menciptakan rerata 1,8 tekel, 1 intersep, 0,6 sapuan, dan 0,3 blok tiap laga di Liga Prancis bareng PSG, menurut catatan WhoScored yang dikutip BolaSport.com.
Selain itu, Rabiot juga berperan penting dalam membangun serangan PSG lewat akurasi umpannya yang tergolong cukup tinggi 92.2 persen.
Namun, ternyata bukan cuma Rabiot saja gelandang gratisan bermutu yang mampu diperoleh Juventus.
Baca Juga: Real Madrid Batal Rekrut Pemain Gratisan karena Zinedine Zidane
Berikut BolaSport.com merangkum 5 gelandang berkualitas yang mendarat ke Juventus secara gratis:
1. Aaron Ramsey
Juventus terlebih dahulu memastikan kedatangan Aaron Ramsey pada Februari 2019 sebelum mendapatkan Adrien Rabiot.
Alasan Ramsey memilih tidak memperpanjang masa baktinya di Arsenal adalah soal gaji yang tidak naik.
Padahal, gelandang asal Wales itu merupakan sosok yang penting selama memperkuat The Gunners.
Legenda Arsenal, Ray Parlour, bahkan menyebut Ramsey memiliki dampak seperti Steven Gerrard di Liverpool, sebagai gelandang box-to-box.
Sejak bergabung pada 2011, Ramsey membikin 40 gol dan 51 assist untuk Arsenal dalam 262 penampilan di berbagai ajang.
Baca Juga: Aaron Ramsey Bakal Pakai Nomor Punggung yang Tak Bertuan di Juventus
2. Emre Can
Pelatih Liverpool FC, Juergen Klopp, sebetulnya menyayangkan kepergian Emre Can ke Juventus pada musim panas 2018.
Menurut rumor, salah satu penyebab Emre Can pergi dari Anfield adalah soal gaji.
Namun, Klopp legawa dengan memandang bahwa pada usia yang masih muda, 24 tahun, wajar sang pemain ingin mencari tantangan di tempat lain.
"Mengapa tidak? Dia adalah pemain hebat dan juga pergi ke klub hebat. Tentu itu semua bagus," ujar Klopp.
Selama memperkuat Liverpool antara 2014-2018, Emre Can membikin 14 gol dan 12 assist melalui 167 penampilan di semua ajang.
Baca Juga: Tukar Spinazzola dengan Bek Muda AS Roma, Juventus Dapat Untung Ganda
3. Sami Khedira
Trofi juara Liga Champions musim 2013-2014 ternyata jadi akhir cerita manis Sami Khedira bersama Real Madrid.
Sebab, ia hengkang ke Juventus tanpa biaya seusai musim 2014-2015 berakhir.
Selain dikenal dengan pergerakan dinamisnya, Khedira juga memiliki kemampuan duel udara yang mumpuni.
Pada musim terakhirnya di Madrid, gelandang Jerman berdarah Tunisia mampu memenangi 0,5 duel udara setiap berlaga di Liga Spanyol.
Khedira pun meninggalkan El Real yang dibelanya sejak 2010 dengan 9 gol dan 13 asssist via 161 laga.
Baca Juga: Khedira Tak Sudi 8 Scudetto Serie A Beruntun Juventus Diremehkan
4. Paul Pogba
Agen sepak bola Mino Raiola membawa Paul Pogba ke Juventus pada musim panas 2012.
Pogba pergi ke Turin setelah kesepakatan perpanjangan kontrak di Manchester United menemui kebuntuan.
Juventus pun sukses 'membesarkan' gelandang asal Prancis itu selama empat tahun bergabung.
Sebab, I Bianconeri untung besar dengan memulangkan Pogba ke Man United pada 2016.
Juve memperoleh uang 105 juta euro sekaligus membuat ia jadi pesepak bola termahal di dunia saat itu, sebelum rekornya dipecahkan Neymar pada 2017.
Baca Juga: Terus Diberi Harapan Palsu Real Madrid, Pogba Mungkin Pilih Juventus
5. Andrea Pirlo
AC Milan memutuskan tak memperpanjang kontrak Andrea Pirlo pada musim panas 2011.
Momentum itu pun menjadi tanda berakhirnya kebersamaan AC Milan dengan pemain yang dibajak dari Inter Milan pada 2001 itu.
Usia Pirlo yang memasuki 32 tahun jadi alasan I Rossoneri enggan memperpanjang masa bakti sang gelandang elegan.
Namun, keputusan Milan sepertinya keliru. Karena Pirlo mampu jadi senjata Juve di lini tengah untuk mendominasi Liga Italia.
Empat tahun memperkuat Juventus, tak satu musim pun dilewati pria asal Italia itu tanpa menjuarai Serie A.
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | transfermarkt.com, TalkSport.com, juventusfc.com |
Komentar