BOLASPORT.COM - Tanggal 1 Juli adalah sebuah hari istimewa bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia, di mana mereka merayakan Hari Bhayangkara.
Hari Bhayangkara juga dikenal sebagai Hari Kepolisian Nasional, yang diambil dari momentum turunnya Peraturan Presiden Nomor 11 tahun 1946.
Peraturan ini menyatukan kepolisian, yang awalnya terpisah sebagai kepolisian daerah, menjadi satu kesatuan nasional dan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden sebagai pimpinan tertinggi negara.
Dikutip dari keterangan Divisi Humas Polri, nama Bhayangkara adalah istilah yang digunakan Maha Patih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit untuk menamai pasukan keamanan yang ditugaskan menjaga raja dan kerajaan.
Baca Juga: Bukan Cristiano Ronaldo, Messi Cuma Punya 1 Pesaing Jadi Terbaik dalam Sejarah
Beberapa atlet mixed martial arts (MMA) atau seni bela diri campuran yang tergabung bersama ONE Championship turut menyampaikan apresiasi dan berbagi pengalaman mereka.
Rudy "The Golden Boy" Agustian, atlet divisi flyweight yang telah bergabung dengan ONE Championship dalam jangka waktu cukup lama, berbagi sedikit pengalamannya.
"Wah, kalau saya itu sudah pernah dibawa ke kantor polisi sampai tiga kali gara-gara kasus berkelahi," kata Rudy Agustian seperti dilansir BolaSport.com dari ONE Championship.
"Semua itu terjadi semasa SMU dan kuliah. Sampai kapok juga jadinya sekarang kalau mau berkelahi di luar ring karena hanya akan menjadi sebuah masalah yang lebih panjang," ujar atlet yang tergabung dalam Golden Muay Thai Camp ini.
Selain Rudy Agustian, Stefer "The Lion" Rahardian, atlet ONE yang berlatih di Bali MMA, turut berbagi cerita terkait penertiban oleh polisi lalu lintas ketika ia membawa motor sebelum diizinkan oleh peraturan.
Baca Juga: Lionel Messi Langka Tak Gocek 5 Pemain Lawan pada Sebuah Laga
"Pengalaman pribadi yang tak terlupakan adalah pada saat saya kena tilang polisi dan disuruh push-up di depan publik," kata Stefer Rahardian sambil tertawa.
"Saat itu saya masih berusia dibawah umur dan belum memiliki SIM, tetapi saya sudah membawa kendaraan bermotor."
"Kejadian ini pada masa awal-awal masuk SMU bersama teman saya."
"Sejak peristiwa itu, saya pun jadi lebih menaati peraturan seiring juga semakin beranjak dewasa dalam berkendara," ucap Stefer Rahardian menambahkan.
Pengalaman Stefer ini mirip dengan Egi Rozten, rekannya dalam divisi strawweight ONE asal Bogor, Jawa Barat.
"Saat itu saya masih usia SMP dan mengikuti konvoi bersama sebuah klub motor," ujar Egi Rozten.
"Rombongan kami berpapasan dengan polisi dan kami semua tersentak karena polisi langsung menghentikan konvoi."
"Mereka meminta izin memeriksa kelengkapan surat-surat, sementara kami sudah duluan merasa sangat panik karena mengira kami disangka geng motor yang anarkis," tutur Egi melanjutkan.
Baca Juga: Lionel Messi Cuma 1 dari Sedikit Pemain yang Punya 3 Pilihan Saat Kuasai Bola
Ketiga atlet ONE asal Indonesia ini pun memberikan harapan dan ucapan selamat pada korps Kepolisian Negara Republik Indonesia.
"Tetaplah melindungi masyarakat dari kejahatan dan oknum-oknum yang meresahkan," ujar Rudy, yang disambut dengan pernyataan dari Stefer Rahardian.
"Salam hormat dan selamat Hari Bhayangkara untuk Kepolisian Republik Indonesia. Semoga selalu menjadi panutan dan menjadi penegak hukum yang baik bagi masyarakat seluruh indonesia. Sukses selalu dalam menjalankan tugas di bawah lindungan Tuhan yang Maha Kuasa," ucap Stefer.
Sementara itu, Egi memberikan apresiasi lain bagi segenap aparat penjaga keamanan negara.
"Harapan saya adalah agar polisi lebih mengayomi dan melindungi masyarakat, demi keadaan yang lebih tertib dan masyarakat merasa lebih aman," tutur Egi.
Selamat Hari Bhayangkara, Kepolisian Indonesia!
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | onefc.com |
Komentar